Asal ngutip (ttg MA)

(Copas)

Beberapa Fajin di aliran MA tertentu, yang saya amati malahan tidak memperhitungkan masalah jarak. Karena gaya yg ditimbulkan dari kaki kemudian dipercepat oleh putaran pinggul dan kemudian pinggang dst memiliki efek ledak yang bisa memelantingkan lawan beberapa meter. Tapi jika pihak lawan berusaha menahan momentum itu maka barulah memliki daya rusak ke badan lawan.

Untuk menimbulkan daya rusak sebesar-besarnya ditentukan oleh seberapa cepat kecepatan pukulan kita pada saat berhenti di titik berhenti (BUKAN titik kontak). Jadi untuk memperbesar daya rusak ada dua hal:
1. Adalah tenaga kita –> whole body movement (termasuk qi) adalah bertujuan utk memperbesar tenaga kita.
2. Jarak antara kepalan tangan mulai bergerak sampai ke titik berhenti pukulan (BUKAN titik kontak) –> mengambil ancang-ancang sejauh mungkin (misalnya tangan ditarik ke belakang sejauh-jauhnya) tujuannya adalah ini (memperbesar jarak).
Dua hal itu konsep utamanya.
Yang sering membingungkan pertama memang adalah klaim utk memukul tanpa jarak – well dalam kenyataanya hal seperti itu TIDAK ADA. Karena misalnyapun titik awal pukulan dimulai tepat dari permukaan kulit musuh (titik kontak), tetap harus didorong sampai dengan berhenti di titik berhenti pukulan, yaitu biasanya kira2 somewhere di dalam tubuh musuh. Jadi walaupun sangat pendek, tetap ada jarak. Pas berhenti di titik berhenti itu kecepatannya berapa – itulah yang menentukan seberapa besar daya rusaknya.
Yang sering membingungkan kedua adalah fenomena qi. Well utk yg ini memang TIDAK PERLU gerakan sama sekali. Cukup disentuh musuh bisa terkapar. Ini konsepnya berbeda yaitu mengalirkan qi kita untuk mengacaukan metabolisme tubuh musuh. Jadi BUKAN karena seberapa cepat pukulan kita.

jika berhenti pas di titik kontak, tulang itu gak akan kena impact apa2. Jika sampai patah / mental, pasti titik berhenti kita adalah somewhere di dalam / belakang tulang tsb. Titik berhenti AKTUAL memang bisa saja : pas di titik kontak, mental ke belakang, atau maju terus ke dalam.

Badan orang itu luar biasa kompleks. Kedokteran itu kayak montir mobil tahu bbrp hal sd detil tp paling banter br 10% dr seluruhnya. Ahli neigong adalah seperti pembalap mobil – gak ngerti detil-detil teknis tp tao gimana ngendarain mobil dgn enak. Tetapi dua2 sama2 setuju bahwa semua fungsi tubuh diatur oleh kelenjar d hormon (jing). Setuju semua kelenjar d hormon diatur oleh otak (yi) via electro chemical signal (qi). Diatur supaya apa? Supaya balance sehingga badan tidak sakit. Yg modern bilang homeostasis, yg klasik bilang yin-yang. Makanya studi modern nunjukin bahwa rilex, positive thinking, etc, jelas nunjukin kaitan yg positif dgn masalah kesehatan. Klasik juga bilang hal yang sama. Masalahnya adalah gak semua orang aware bahwa kaitannya SANGAT SANGAT SANGAT erat – jauh LEBIH prioritas dibandingkan segala macam obat, diet, dan lain-lain – yang jelas jelas interrupt proses natural badan.

Pasti akan bingung klo kita selalu misahkan antara waijia (external) dan neijia (internal), keduanya itu lebih merefer ke FOKUS pada saat latihan, tapi ujung2nya ya sama juga, karena ujung2nya ya badan kita2 juga.
Pertama perjelas dulu soal qi. So buang itu angggapan qi adalah barang aneh, ini justru barang sehari-hari. Setiap mahluk hidup yang masih hidup pasti punya qi. Apa itu qi? Sinyal. Sinyal apa? Klo kita gerakin tangan, otak ngirim perintah ke tangan. Nah itu qi. Klo kita denger suara, telinga ngirim sinyal ke otak. Nah itu juga qi. Klo kita kebentur, badan sakit, rasa sakit itu ya qi juga. As simple as that.
Kemudian dantian (bawah). Apa itu? Bagian badan yg bisa nyimpen qi. Seperti baterai HP. Dipake habis. Trus dicharge lagi. Trus dipake lagi. Persis seperti itu. Yg sering salah kaprah adalah istilah “mengumpulkan qi”. Kenapa salah kaprah? Qi itu gak usah dikumpulin karena sudah dari bawaanya sejak kita lahir kita sudah pake qi. Jadi yg dimaksud adalah ngelatih kapasitas dantian. Dengan cara apa. Dengan kasih qi setiap hari. Seperti kita latihan beban, mau gedein otot gimana caranya? Angkat beban tiap hari.
Gimana cara ngasih qi? Waijia DIMULAI dengan pake rasa sakit / bikin tubuh nerima kondisi extreem. Karena rasa sakit generate qi juga. Neijia DIMULAI dengan meditasi karena otak (yi) bisa trigger qi. Walaupun gak bisa digabung seenak perut sendiri, krn banyak yg mati dan jadi orang aneh gara2 experiment dgn ini. Tapi klo gabungin nya betul : BISA. Dari situ makanya keluar berbagai macam aliran qigong dan kung fu. Secara garis besar dibagi dua waijia dan neijia. Bedanya di teknik latihannya. Ujung2nya ya sama klo mo spesifik maenan qi, harus latih dantian. Klo dantian udah punya qi banyak, selanjutnya membuat Jindan and so on. Mana yg lebih efektif? Wallahualam. Saya sendiri prefer neijia karena mulainya lebih rilex dan lebih step by step. Maklum udah berumur
Jadi semua ujung2nya ke internal (neigong). Dan klo CMA dasarnya adalah TCM / neidan. Khusus CMA klo gak ada dasar / ngerti neidan, ya pasti sulit berhasil karena bakal akan seperti orang-orang buta ngeraba-raba di gelap. Banyak yg cuman niru-niru luarnya saja. Seperti mukul-mukulin tangan ke besi, klo gak ngerti cara yg bener (obat, nafas, yi, etc etc), jadi kuat mungkin, tp hampir pasti badan juga rusak. Ikut-ikutan cara latihan nafasnya, nafas jadi kuat ya. Tetapi disebut neigong? Jelas bukan. Dan hasil pasti beda jauh.

Mengatasi Anak ketika Membentur/Memukul Kepala

(Copas)

Menyaksikan anak membenturkan kepala (self injury behavior) merupakan pengalaman yang menakutkan bagi orang tua. Membenturkan kepala merupakan cara yang efektif untuk mendapatkan dan mencari perhatian. Semakin sering reaksi tersebut dilakukan semakin berlanjut juga menjadi suatu pola kebiasaan. Menentukan respon yang tepat (matter-of fact way) membantu anak untuk mengatasi permasalahannya. 

Melakukan pendekatan saat anak tantrum dapat menjadi suatu reward atas prilakunya. Ada beberapa alasan yang menyebabkan anak melakukan hal tersebut, serta bagaimana menanggulanginya :

Membuat jurnal : untuk mengetahui apa yang meyebabkan anak menyakiti dirinya dan apa yang terjadi setelah itu. Jika dilakukan atas dasar frustasi, transisi ke aktifitas atau lingkungan baru, lelah dan over load? (metode ini disebut analisa fungsional functional analysis)

Saat telah terbentuk pola, kita dapat menentukan strategi yang sesuai, ex. :

Lelah : jika sang anak merasa lelah dan membenturkan kepaladilakukan untuk menenangkan dirinya sebelum pergi tidur, coba lakukan ayunan ringan (rocking), atau dengan memberikan aroma vanilla atau lavender untuk menciptakan suasana yang menenangkan. Lakukan pemijatan dalam (deep pressure) pada tangan dan kaki dengan menggunakan lotion. Jika sang anak tidak memiliki sensitifitas terhadap bau tertentu, coba gunakan lotion dengan aroma lavender.

Perubahan rutinitas : jika dilakukan karena perubahan rutinitas yang tak terduga, siapkan sang anak sebelum melakukan aktifitas. Ex. Pada anak yang telah cukup umur pemberian bantuan visual dapat membantu anak mengerti melalui gambar.

Over arousal : pelaksanaan sensory diet akan sangat berguna untuk memberikan kebutuhan sensori sang anak dalam kesehariannya untuk menstabilkan arousalnya. Ex. Melakukan deep pressure tiap 2 jam, sandwich game, dan aktifitas lainnya.

Sakit : terkadang infeksi telinga bagian dapat menyebabkan sang anak membentur-memukul dirinya. Periksakan sang anak ke dokter untuk melihat organ dalam telinganya.

Stimming atau prilaku steriotipik : prilaku yang bersifat repetitive, ritualistic yang memberikan kesenangan tertentu saat melakukan stimming. Pelaksanaan sensori diet membantu memberikan input yang dibutuhkan untuk menormalisasi prilaku dan kebutuhan sensori.

Keterlambatan bicara : merupakan hal berpotensi menimbulkan stress pada sang anak dengan perkembangan bahasa yang terbatas, ia kesulitan mengekspresikanm kebutuhannya pada orang tua dan caregiver tentang apa yang diinginkan atau yang sedang dirasakan menggunakan kata-kata. Coba berikan alternative yang dapat dilakukan untuk memperlancar komunikasi dengan cara dan hasil yang maksimum.

Berikan tempat yang aman (safe spot) : tempat dimana anak dapat merasa nyaman dan terlindung saat melakukan transisi. Hal ini dapat dilakukan diatas bangku, bean bag, selimut dan lainnya.

Pengalihan (distraction) : mengalihkan dengan melakukan pendekatan (engaging) pada aktifitas lain. Berkurangnya waktu saat melakukan benturan-pukulan pada kepala membantu menghindari menjadi suatu pola kebiasaan terutama saat sang anak semakin besar. Kekhawatiran orang tua jika sang anak akan terluka, perlahan pindahkan sang anak ke safe spot, atau berikan ia pelukan bearhug. Ketika pola telah terlihat dalam jurnal, anda akan lebih mudah mengantisipasi dan mengintervensi secara tepat agar anak tidak melukai dirinya sendiri.

blindspot

(Copas)

Apakah di Aikido dikenal sebagai Shikaku? Apakah di Silat Sunda dan Betawi dikenal sebagai Suliwa? Apakah di Silat Jawa disebut Slewah? Apakah di Silat Perisai Diri disebut Penjuru Luar? Ataukah di FMA disebut Female Triangle?

Kalo di silat aliran gerak, blindspot semua orang adalah jarak menempel tangan kita ketubuh lawan bisa samping, belakang, bahkan didepan muka lawan itu udah blind banget, setiap langkah ga ada istilah menghindar kesamping kiri kanan tapi sekejap maju merangsek kedepan muka atau tubuh lawan, kalo tangan gerak rasa udah didepan lawan maka tinggal pilih nyerah atau cilaka.
Jarak dekat pada tubuh lawan secara teori mematikan range natural pukulan atau tendangan orang, dalam jarak ini power pukulan orang udah ga ngaruh buat anak2 gerak, dan gerak rasa kalo sudah menempelkan tangan maka aliran gerak lawan sudah ke baca, atau ke “rasa’ walau pun mata kita ditutup.
Ko bisa…. bs lah karena tiap salah satu bagian badan manusia bergerak maka yg lain juga ikut bergerak, dan itu sangat mudah dideteksi. anak2 gerak dilatih dalam sekejap merangsek maju dan meraup nyekek mata atau muka lawan, kalaupun mukanya kita ga apa-apain cuma kita elus2 aja, maka lawan ga bisa apa2 lagi kalo dia mukul maka pasti yg bergerak bahunya duluan maka kalo bahu kanan terasa bergetar kita dorong bahu kiri maka momentum keseimbangan hilang.
Ingat sebagian besar beladiri memukul dengan ayunan bahu dan pinggul yang dalam jarak dekat antar badan 50 cm, sering tidak berfungsi.
juga tendangan pasti menggunakan ayunan pinggulnya, bahkan tendangan lutut itu dilatih momentumnya, dengan gerakan badan.
Untuk cara sederhana bs dites dengan berdiri pas depan teman kita, posisikan tangan memegang pipinya dengan siku kita menempel pas depan kedua bahunya, maka lawan ga bakal bisa ngapa-ngapain, kecuali bahunya bergerak, dorong aja salah satu bahunya sejengkal kebelakang tiap dia berasa bergerak, its useless. atau kalo males tiap dia bergerak colok aja matanya.
jd tiap kita berhasil masuk didepan lawan, udah ga perlu menghindar. dan nangkis.

Masuk ngerangsek kedepan lawan dengan cepat emang bisa? bisa dong asal dilatih ngesot, jangan ngangkat tapak kaki dari tanah selama setaun dalam melangkah nyerang.
atau dengan cara lain bisa ga? ya bisalah tanya aja keluarga GRACIE legenda UFC, yg sulit banget dipukulnya, karena hobby memeluk lawannya dengan cepat. secara teori, kan pas dia masuk kita bs tendang pake dengkul, itu mah teori doang, buktinya gagal melulu. karena semua praktisi jujitsu pasti berlatih untuk meredam dengkul lawannya.

Karena dalam Taijiquan gerakannya adalah spiral, maka kalau pas kita bergerak kemudian terjadi kontak, maka contact point ini menjadi kosong dan berubah menjadi diverting point atau emptying point sedangkan gerakan terus menyusup lewat sisi contact point (yang sudah berubah fungsi menjadi diverting point atau emptying point tadi). Lawan tidak dapat menduga karena pegangan lawan adalah contact point (yang merupakan point of power landing bagi dia) sehingga kita masuk tanpa ada perlawanan sedikitpun dari lawan, dan meskipun matanya melihat tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa karena badannya tidak menerima signal perubahan apapun selain pengosongan power lawan atau powernya lawan menjadi tidak memiliki landasan atau target

Satu hal lainnya yang menarik secara teory yang digunakan dalam beladiri dan boleh dikatakan merupakan kebalikan dari Blind Spot adalah “Center Line” , kalau Blind Spot mengarah pada Penjuru Luar, Center Line mengarah pada Penjuru Dalam

Secara teory: “Dalam mencapai Blind Spot, bisa kita yang bergerak menuju titik tersebut, ataupun lawan yang dipaksa atau diarahkan sehingga secara otomatis dia ditempatkan pada posisi blind spot!!”

Dan cara masuk ke blindspot atau centerline nggak mesti dengan dipukul atau serangan berupa direct impact lainnya, bisa juga teknik lainnya (misalnya melempar, mementalkan atau menjatuhkan lawan)

“Melihat keatas terasa semakin tinggi, melihat kebawah terasa semakin dalam. Maju terasa semakin jauh, mundur terasa semakin terdesak (keempat bait ini berlaku bagi lawan). Sehelai bulupun tidak bisa ditambah, lalatpun tidak bisa hinggap. Orang lain tidak mengetahui diriku, aku sendiri yang mengetahui orang lain (keempat bait ini berlaku bagi diri sendiri). Seorang pahlawan menjadi tidak terkalahkan, dikarenakan oleh hal ini.”
Ini menggambarkan perasaan yang terjadi pada saat pengambilan blindspot ala Taijiquan. Pada saat kita kontak dengan lawan, apabila lawan niatnya menyerang ke atas, maka dia akan merasa seolah-olah kita jadi tinggi sekali. Apabila dia berniat menyerang ke bawah, maka dia akan berasa seolah-olah berdiri di depan sumur yang dalam . Mau maju nggak sampai-sampai, tapi mau mundur nggak bisa. Disini tergambar dengan jelas bahwa dalam Taijiquan, setiap terjadi kontak dengan lawan, maka ada unsur controlling (atau dalam bahasa Mandarinnya disebut Na) sehingga menyebabkan lawan mati langkah. Dan untuk mengontrol lawan dengan baik, diperlukan kemampuan untuk mengontrol Centernya lawan .

Secara teknis dalam FMA keadaan ini adalah tidak semata2 kita yang bergerak, tetapi ada satu bentukan teknik (bisa passing searah tenaga lawan atau apa saja) dimana lawan mau ga mau atau terpaksa menuju titik blind spot yang kita kehendaki dalam keadaan kehilangan balance ataupun terkontrol….

Tinggi rendahnya ilmu seseorang dapat diketahui cukup hanya dengan membuat initial contact dengan orang tersebut.

Di ulin buhun ada langkah 8, langkahnya sendiri di seser dengan pergerakan yang sedikit masuk ke area Blind Spot lawan, tanpa di sadari tangan atau kaki udah masuk, intinya malah menarik lawan ke arah lingkungan yang kita kuasai dan menyerang balik di area yang ngga kebaca

Untuk lebih jelas belajar dan terdiskripsi dalam Blind Spot, dalam FMA ada satu system yang dinamakan Espada y Daga, disini tangan utama dipersenjatai Pedang Panjang dan tangan suport dipersenjatai Pisau, versi lain yang sering digunakan dalam pelatihan adalah Olisi y Daga, yaitu pedang diganti dg Olisi atau stick rotan…
Dalam Sistem ini, ada beda dimensi dan beda terhadap jarak. Espada y daga akan melatih kewaspadaan akan serangan lanjutan, karena tangan support lawan dipersenjatai dengan sesuatu yang tajam yang justru punya peran “lebih”, pergerakan-pergerakan jelas yang detail pada Blind Spot sangat berarti dalam memanipulasi jarak pertahanan dan penyerangan, bilamana olisi mudah dijangkau untuk disarming dan locking (karena terbiasa sih, soalnya dari awal pelajarannya memang stick fighting) dg penambahan penajaman pada tangan support mau tidak mau praktisi dituntut selalu bergerak pada posisi2 aman, dimana pisau pada tangan lawan tidak lagi bisa menjangkau.

Bagaimana dg Centerline? mungkinkah? Bisa, mengambil Centerline berarti harus ada control juga terhadap jarak pisau lawan ini adalah pemanfaatan espada atau olisi yang lebih panjang.
Ini cukup rumit untuk dipelajari, tetapi hasil yang didapat adalah satu bentuk movement yang nantinya akan bener2 mensuport pelajaran tangan kosong yang pada kurikulum diletakkan pada bagian akhir….

Blinded spot bisa di capai dengan 2 cara, dengan teknik hindaran (biasanya perlu kecepatan dan ketepatan dalam ekseksusinya) atau dengan teknik masuk menutup jalan lawan dalam silat sunda konsep ini di sebut ‘ngaheurinan’ mempersempit ruang gerak lawan

jadi yg jelas blindspot diibaratkan menjadikan korban seperti ingin memeluk gunung namun tak kesampaian, ingin bersembunyi dibalik batu namun hanya ada kerikil, ingin melangkah namun kaki serasa terpaku di bumi…

Untuk menciptakan kondisi shikaku di aikido ada beberapa yg mau ane bahas: irimi, tenkan, omote dan ura
Irimi: to enter, pergerakan maju
tenkan: to turn, pergerakan memutar dengan pivot pada kaki depan
omote: in front of, bergerak ke depan lawan
ura: to the rear of, bergerak ke belakang/samping lawan
ura kadang-kadang didefinisikan sebagai area diluar/dibelakang/punggung lawan, sementara omoto area didepan/bagian dalam sisi penyerang.
Dengan bergerak secara irimi/tenkan kita dapat memposisikan diri untuk bergerak kearah belakang(ura) /depan(omote) lawan.

Makna suatu “pelukan” (Bearhug)

(Copas)

Apa hubungan antara bear (beruang) dengan hug (pelukan)? Tentunya jika dalam kenyataan seseorang dipeluk oleh beruang, belum tentu ia akan tersenyum saat beruang memeluknya dan belum tentu juga ia akan dapat melihat matahari terbit-terbenam di keesokan harinya.

Mungkin juga kalimat tersebut merupakan suatu ungkapan yang menganalogikan pemberian pelukan yang erat sehingga diibaratkan seperti dipeluk oleh beruang yang dikenal memiliki rasa sayang yang besar, terutama pada keturunannya. Walau dengan tubuh besar dan terkesan berangasan tapi ia mampu berprilaku lembut dalam membesarkan sang anak. Tapi ada beberapa mamalia besar lainnya yang juga berprilaku seperti beruang, mengapa tidak gajah (elephanthug), singa (lionhug) dan lainnya?

Pada usia pertumbuhan dan perkembangan seorang anak akan menyukai berada didekat orang tua, tanpa disadari saat sedang bermain kita memberikan pelukan disaat sang anak membuat kita merasa tergelitik atas perilakunya yang lucu dan manja atau saat ia menangis lalu digendong sembari dengan memberikan pelukan untuk menenangkan sang anak.

Lantas, apa makna dari pelukan bagi sang anak?

Teori mengenai bearhug berasal dari Bonnie Hanshcu’s “Ready approach to Sensory Treatment”. Tujuan dari bearhug adalah untuk memberikan input “pressure-touch dan proprioseptif ringan yang bersifat menenangkan. Beliau melihat adanya permasalahan dalam meregister input proprioseptif pada anak yang hypervigilant (terlihat sangat berhati-hati dalam merespon sesuatu atau defensive) yang disebabkan oleh peningkatan reaksi kimia dalam tubuh. Dengan memberikan input “pressure-touch dan proprioseptif ringan mampu memodulasi reaksi tersebut.

Melakukan bearhug tidaklah rumit. Selama anak dapat bernafas dengan baik dan tidak menghambat persendian lainnya. Terdapat beberapa petunjuk tentang pengaplikasiannya; komponen proprioseptif yang dimaksud berada pada area iga tubuh (iga sternal, iga vertebral dan iga intervertebral. Pelukan dilakukan seakan-akan melindungi dada sang anak dengan mengatur besarnya tenaga yang disesuaikan dengan batas teloransi anak. Hubungan untuk dapat saling mempercayai (trusting relation) perlu dilakukan sebelum melakukan bearhug agar sang anak mengetahui yang akan dilakukan tidak memiliki potensi bahaya bagi dirinya.

Pada anak dengan level keaktifan yang cukup tinggi (hiperaktif), bearhug membantu sang anak untuk lebih terarah (organize). Keaktifan yang juga merupakan kompensasi akan kebutuhan input sensori proposeptif dan vestibular, saat kebutuhan tersebut terpenuhi anak akan lebih mampu untuk melakukan hal-hal tertentu dengan cukup baik tanpa terus melakukan eksplorasi yang berlebih pada lingkungan sekitar.

Mengingat keaktifan tersebut, sang anak tidak harus selalu duduk dengan manis dipangkuan sang orang tua saat melakukan bearhug. Ciptakan suatu lingkungan yang kondusif dan membangun hubungan saling mempercayai. Cara yang paling efektif yaitu saat sang anak sedang bermain, biarkan sang anak yang memimpin permainan. Sedangkan orang tua perlahan masuk secara perlahan dari yang hanya bersifat pasif saat menjaga agar anak tidak terjatuh atau potensi bahaya lainnya menjadi aktif-partisipatif dengan bermain bersama anak. Ex. Dalam ruangan seperti kamar tidur dan sedang bermain loncat-loncatan diatas kasur, ikuti permainan tersebut seakan ingin bermain bersama. Mungkin dapat diawali dengan memegang kedua tangan sang anak yakinkan bahwa kita tertarik untuk ingin ikut bermain dan saat anak mulai menerima kehadiran kita untuk bermain berikan variasi permainan dengan menggendong anak dan menjatuhkannya diatas batal atau kasur dalam hitungan ketiga. Disaat terjatuh lakukan bearhug dengan lama waktu yang dapat ditoleransi, perhatikan respon sang anak jika ia tertarik hal tersebut dapat diulangi kembali. Dan jika tidak cari alternatif lain yang mungkin menarik untuk dilakukan.

Sebuah Essay tentang Kung Fu – 16

(Copas)

Soal gunanya dalam MA

Orang yg berlatih neigong walaupun dari luar terlihat biasa, tetapi karena metabolisme seluruh badan dimaksimumkan, akan mempunyai struktur tulang dan otot yg berbeda, yg lebih kenyal, lebih keras, lebih padat. Bayangkan punya adik yang selalu dalam kondisi “alert” Jelas klo dipake ngetok orang akan lebih nyonyor dan maknyus.

Trus qi yang lebih kuat membuat yi lebih sensitif yang membuat daya reflek menjadi lebih tinggi. Jelas akan membuat seolah2 gerakan orang lain akan terlihat lebih lambat. Yg nonton film Spiderman 1 mestinya tao yg dimaksud.

Trus soal daya tahan, bukan hanya otot dan kapasitas paru2, tetapi dari internal jing yg menyebabkan organ internal dimaksimumkan kapasitasnya. Hmmm. Power yg seolah-olah gak habis2?

Tiga dulu ah.

Soal dantian

Salah satu kesulitan belajar neidan adalah masalah klasifikasi dan pemberian nama. Sulitnya mengerti dantian adalah salah satu akibat dari ini

Dantian artinya adalah sawah / ladang penghasil obat. Yg dimaksud “obat” di sini hasil akhirnya – sesuai dengan tujuan utama dari ilmu neidan – adalah metabolisme tubuh untuk menyehatkan badan dan menyembuhkan badan ketika kita sakit. Apa pastinya yang dihasilkan oleh dantian? Untuk dantian atas dan bawah yang dihasilkan adalah qi. Dantian tengah, kalau dugaan saya benar, adalah zat hasil pencernaan makanan. Jadi dalam hal ini apa yang dihasilkan oleh dantian adalah merupakan bagian dari satu rangkaian proses untuk menhasilkan energi (baik utk power, kesehatan, dan penyembuhan). Sedangkan energinya sendiri dihasilkan oleh metabolisme tubuh – YANG DIATUR OLEH JING. Oleh karena itu utk clarity sebaiknya kita batasi saja bahwa yang dimaksud dantian adalah yang involve dalam rangkaian proses sampai sebelum jing terlibat.

Saya tidak tahu banyak soal cakra atau dantian yg jumlahnya sampai dengan 7-8-atau lebih, hanya kalau dilihat dari tempatnya, memang ada hubungannya dengan mekanisme menghasilkan qi dan merupakan titik-titik yang juga spesial dalam neidan – tetapi qi yang berasal dari cakra-cakra selain ketiga dantian tersebut, BUKAN dihasilkan langsung dalam diri kita sendiri (jadi bukan tian / ladang / sawah yg ada di dalam tubuh) – melainkan untuk men-tap qi dari luar. Oleh karena itu dalam neidan yg saya tao, yg disebut dantian seharusnya HANYA ketiga dantian tersebut (atas, tengah, dan bawah) karena menghasilkan “sesuatu” langsung dari dalam tubuh sendiri.

Jadi menurut saya, istilah cakra lebih general. Sedangkan kalau neidan memang sudah lebih spesifik membagi cakra menjadi dantian dan NON-dantian. Kalau dari sudut pandang kedokteran modern lebih spesifik lagi, karena dantian atas dan bawah menghasilkan qi, sedangkan dantian tengah menghasilkan zat hasil pencernaan makanan (BUKAN qi secara langsung). Neidan sedikit lebih advanced dr kedokteran modern karena mengetahui bahwa dantian bawah TERNYATA bisa menyimpan qi (seperti baterai) dan bisa dilatih kapasitasnya.

Soal mata ketiga

Dalam neidan yg dimaksud mata ketiga letaknya adalah di tengah-tengah otak (titik perpotongan garis tengah mata dan kuping). Yang mana menurut kedokteran modern ini adalah lokasi dari kelenjar pineal yang berfungsi mengatur ritme tidur seseorang. Jadi secara tebak-tebakan MUNGKIN ada hubungannya dengan kemampuan meditasi seseorang. Dalam kondisi meditasi, dimana kita menjadi peka, banyak hal yang tadinya tidak bisa dirasakan menjadi bisa dirasakan. Thus tidak heran jika mempunyai arti penting dalam neidan / neigong.

Apakah ini mempunyai sifat supranatural / TIDAK BISA DIJELASKAN? Mungkin saja karena memang fungsi kelenjar pineal juga belum sepenuhnya dimengerti bahkan oleh kedokteran modern. Tetapi betulkan harus disebut supranatural? Sebaiknya sih jangan gegabah karena kita juga masih punya waktu yg cukup panjang untuk mengerti apa gunanya mata ketiga / kelenjar pineal. Yg jelas organ tersebut sendiri jelas nyata ada. Sedangkan kalo sepenuhnya supranatural seharusnya tidak perlu ada organnya… maksudnya bisa saja organnya adalah organ mistik… yang ditaroh di gunung dan laut nan jauh terpencil… yang tidak perlu penjelasan lebih lanjut

Soal istilah qi, ki, prana, cakra

Istilah ki (dari Jepang?) saya tidak tahu pasti apa yg dimaksud, jadi tidak tao apakah ini sama dengan qi. Tetapi dalam neidan yang dimaksud qi jelas adalah HANYA DAN HANYA electrochemical signal karena neidan jelas membedakan antara yi, qi, dan jing. Soal istilah cakra sudah dijelaskan, neidan membagi-bagi lagi cakra antara dantian dan NON-dantian (thus bisa lebih berguna dalam berlatih neigong). Semuanya sama-sama menghasilkan qi.

Prana? Tenaga prana? Saya tidak tao jelas. Tetapi klo yang dimaksud adalah men-tap energi dari luar, menurut neidan salah atau terjadi salah kaprah. Karena menurut neidan satu-satunya yang bisa ditap dari luar hanya qi. Dan qi bukanlah jin (power). Dalam neidan jelas yg disebut dan dipisahkan antara qi dan jin / power, dan power ya power, tidak dibagi-bagi antara tenaga luar dalam maupun prana. Power itu hasilnya jelas berupa panas atau ada ada musuh yang mental. Dan semua power pasti dihasilkan dari dalam tubuh. ( Tenaga dalam? Memangnya ada tenaga yang dihasilkan dari luar? Seharusnya tidak ada ya karena kita bukan TV atao oven listrik kan )

Lain-lain

apa itu “yi”… simply ini adalah otak dan segala atributnya (ukuran, fokus, kepekaan, inteligensi, etc). Yg bikin kita bisa mroses input dan menghasilkan output. Input output dlm bentuk apa? Qi. Gimana otak mroses qi? Dengan qi juga. Jadi berbeda dgn bagian tubuh yang lain, KHUSUS di otak, qi juga berfungsi sebagai power itu sendiri!

So apa yang terjadi jika yi mendapat tambahan qi? Proses yang lebih cepat. Jadi seperti processor di kompi kita, yi dgn tambahan qi ibaratnya seperti processor dengan hertz yang lebih tinggi. Kita mikir sekali, processor yg lebih cepat mikir dua kali. Jadi kita akan keliatan lelet he he

Trus gimana soal power yang dihasilkan dari neigong. Ini seperti membandingkan mesin yang disetel menggunakan bensin premium dan pertamax super. Kalah tarikan Bok! Kita ngembat setengah jalan, yang pake bensin pertamax super udah nyampe he he

Itu konsepnya.

Tapi pasti jiwa fighter gak akan terima pasti protes kenapa gak ada ahli neigong yang merajai pertarungan bebas??? Jawabannya adalah seperti kenapa gak ada pembalap Formula One yang turun di balapan liar. Jawabnya adalah F1 butuh biaya dan waktu persiapan yang lebih. Umur 20an kita bisa berantem dengan bagus, apalagi klo kita memang punya bakat tulang badak dan otot banteng. Neigong dan traditional CMA pada umumnya butuh kesabaran dan yes pemikiran yang lebih lebih dalam.

Halaaa kebanyakan teori pasti begitu kata kita. Memang betul, belajar teori nuklir gak akan bikin loe bisa menangin adu cepat cerdas tangkas fisika. Tetapi klo BERHASIL, bisa bikin bom atom yg sekali pencet jegler satu kota lenyap.

Ok ok ok klo begitu kenapa gak ada orang tua ahli neigong yang juara UFC?? Ato tinju kelas berat??? Bisa kaya banget tuh!! Memang kecil kemungkinannya karena memang ahli neigong umur 50 biar gimana akan sulit bersaing dengan anak muda yang bakatnya tulang badak otot banteng juara tinju ato UFC. Yes walopun bukan segala2nya, bakat does MATTER. Tidak peduli setinggi apapun qi nya, tetap ada keterbatasan metabolisme dan fisik tubuh yang gak bisa dilanggar.

Lho ngapain repot2 neigong klo gitu. That is Brada alasannya sama dengan kenapa Einstein jadi ahli fisika, bukan jadi orang paling kaya di dunia. Ada sebuah kenikmatan yang orang-orang bakatnya bukan menjadi Einstein

Sebuah Essay tentang Kung Fu – 15

(Copas)

Jalur Meridian

Banyak kritisi terhadap jalur meridian, salah satunya yang paling mantab adalah : “jalur meridian tidak lebih dari garis lintang dan bujur bumi” Betul demikian? Saya rasa tidak – otherwise hampir tidak mungkin begitu banyak titik-titik akupuntur yang punya kaitan erat dengan kedokteran modern. Dan jika kita agree qi = electrochemical signal alias arus listrik, dan jelas karena tubuh manusia tidak homogen, sehingga pasti saja ada jalur-jalur tertentu dimana arus listrik ini relatif lebih kuat – aka jalur meridian. Tetapi seperti pembahasan panjang lebar di atas – arus listrik ini BUKANLAH energi yang langsung digunakan oleh tubuh – melainkan hanya sinyal dari otak untuk mentrigger metabolisme di seluruh tubuh – sehingga intensitasnya TETAP sangat kecil.

Kedokteran modern hingga saat ini memang BELUM bisa mengukur / mengidentifikasi jalur meridian. Masalah utama adalah pengetahuan kita mengenai cara kerja otak manusia yang masih minim (baru mengerti otak mempunyai neuron dan sypnatic yang luar biasa banyak – yang ditebak-tebak has something to do with self awareness / “will”, intelligence, & body control). CT scan dan X-ray tidak bisa digunakan karena kedua alat ini hanya memberikan pencintraan organ dalam – tetapi tidak bisa untuk mengukur internal organ dalam. Ini jelas masih kurang memadai. Untuk bisa mengidentifikasi jalur meridian – berarti kita harus MASUK ke dalam tubuh manusia YANG MASIH HIDUP – dan melakukan pengukuran. Yang dibutuhkan mungkin semacam robot micro yang bisa masuk ke pembuluh darah manusia dan melakukan pengukuran arus listrik langsung dari dalam. Dengan catatan tentu ada manusia hidup yang mau dijadikan kelinci percobaannya Memang hingga saat ini kedokeran modern barulah seperti montir mobil – tetapi bukan pemilik mobil (ahli neigong) yang bisa merasakan kenikmatan mengendarai mobil seutuhnya.

Menurut klasik tubuh manusia mempunyai jalur-jalur khusus dimana aliran qi-nya (electrochemical signal) relatif lebih besar dari bagian tubuh yang lain. Jalur-jalur ini disebut sebagai jalur meridian. Hingga saat ini di tubuh manusia sudah ditemukan Ba Mai (8 meridian aneh / Qi Jing Ba Mai) dan jingluo (12 meridian utama + sub-meridian). Ba Mai berfungsi sebagai reservoar qi, yaitu bertugas menyuplai dan menampung kekurangan dan kelebihan qi di 12 meridian utama. 12 meridian utama sendiri bertugas mengalirkan qi ke 12 organ utama melalui banyak sekali sub-meridian. Sub-meridian adalah meridian-meridian kecil yang masuk hingga ke setiap jengkal dari organ tubuh. 12 organ utama (yang tersambung dengan 12 meridian utama) ini terdiri dari : 6 organ “yang” (gall bladder, small intestine, large intestine, stomach, bladder, dan tripple burner / san jiao) dan 6 organ “yin” (liver, heart, spleen, lung, kidney, dan pericardium).

Perlu dipahami walaupun 12 organ utama tersebut dinamai menggunakan nama-nama dari kedokteran modern – TIDAKLAH tepat sama seperti organ yang dimaksud dalam kedokteran modern. Neidan / TCM melihat organ-organ tubuh berdasarkan FUNGSI-nya yang oleh karena itu bisa jadi overlapping dengan sebagian dari organ-organ lain menurut kedokteran modern. Hal ini menunjukkan ke-“asli”-an dari neidan karena neidan me”lihat” / me“rasa”kan organ-organ tubuh berdasarkan apa yang dirasakan melalui deep meditation – sehingga yang di”rasa”kan adalah organ-organ tersebut dalam KONDISI LIVE – maka tidak heran apabila neidan mengenali organ-organ tersebut adalah berdasarkan fungsinya (sehingga lebih tepat disebut sebagai “fungsi” organ daripada organ saja). Neidan / TCM awalnya menyebutkan fungsi organ dengan penamaan menurut lima unsur (kayu, api, emas / logam, tanah, air – as usual istilah yang sama digunakan berulang-ulang dalam konteks yang berbeda). Karena ternyata eh ternyata mirip-mirip dengan fungsi dari organ-organ tubuh yang dalam kedokteran modern – hence untuk memudahkan komunikasi dipakailah nama-nama tersebut.

Ini tidak mengherankan karena banyak proses metabolisme penting yang bersifat elektrolis. Bersifat elektrolis maksudnya adalah proses kimia yang membutuhkan ion maupun hasil akhirnya melepaskan ion. Ion-ion inilah sesunguhnya merupakan partikel yang menyebabkan terjadinya arus listrik tersebut alias qi. Dan karena tubuh biologis selalu berubah menyesuaikan dengan kebiasaan kita – jalur ini semakin hari semakin lancar dan jelas – dalam arti konduktifitasnya semakin tinggi dan arus qi / listrik / sinyal-nya menjadi semakin lancar. Yang berlatih neigong – in theory jalurnya ini jauh lebih konduktif karena diperlukan untuk mengalirkan qi dengan intensitas yang lebih besar.

Yang menarik adalah kenapa hanya jalur meridian?? Seperti kita ketahui seluruh tubuh manusia bisa saja mengalirkan arus listrik / ion / qi – so kenapa hanya jalur meridian bisa mempunyai qi / arus listrik relatif lebih kuat? Dugaan saya adalah demikian. Jalur meridian merupakan jalur komunikasi (ingat qi / arus listrik di sini adalah sinyal-sinyal komunikasi) antara otak (dantian atas) dan dantian bawah dengan seluruh tubuh. Seperti kedokteran modern telah mengetahui bahwa setiap bagian otak mempunyai tanggung jawab tertentu untuk aktifitas tubuh tertentu – jadi ada semacam pembagian tugas. Sehingga tidak heran jika jalur komunikasi yang digunakan adalah tertentu juga. Otak sendiri hanya bisa berkomunikasi langsung dengan dantian bawah (second brain), anggota tubuh (tangan dan kaki), dan kelenjar tubuh. Peta komunikasi inilah yang ter”capture” oleh para ahli neigong menjadi peta jalur meridian. Tetapi eiit tunggu dulu… bukankah otak TIDAK bisa berhubungan langsung dengan 12 organ utama? (Kalau secara tidak langsung memang bisa yaitu melalui kelenjar tubuh yang kemudian disampaikan ke seluruh 12 organ utama melalui hormon (jing / essence, BUKAN jalur meridian.) Betul, tetapi dantian bawah bisa – ingat dantian bawah adalah bagian dari ENS (Enteric Nervous System) yang mengatur organ pencernaan.

Yang menarik lagi adalah Ba Mai yang mempunyai fungsi sebagai reservoar bagi jingluo (12 meridian utama + sub-meridian). Tetapi kenapa hanya Ba Mai yang bisa berfungsi sebagai reservoar – kenapa 12 meridian utama tidak bisa berfungsi sebagai reservoar juga? Dugaan saya adalah sebagai berikut. Kalau melihat jalur-jalur Ba Mai – terlihat hampir semua jalur Ba Mai mengelilingi badan dan kepala, ada satu yang jalurnya di tengah badan (Zhong Mai), dan ada satu yang masuk ke kaki. Bayangan saya Ba Mai adalah jalur komunikasi utama. Ini seperti main street – yaitu jalur yang paling sering dilalui – dengan sendirinya tubuh biologis menyesuaikan – memperbesar kapasitasnya untuk menyimpan qi. Seperti dantian bawah – tetapi tidak bisa mentrigger qi sendiri. Kenapa di kaki ada salah satu Ba Mai sedangkan di tangan tidak ada sama sekali? Karena kaki merupakan anggota badan yang mendapatkan stress tertinggi – thus membutuhkan metabolisme yang lebih – thus juga dibutuhkan qi yang mengalir dengan intensitas lebih tinggi (tetap sebagai sinyal – BUKAN sumber energinya sendiri).

IMHO inilah jalur meridian.

Titik Akupuntur

Titik akupuntur adalah bukaan / sambungan antara jalur meridian dengan external. Dengan penjelasan qi adalah electrochemical signal yang sangat lemah (BUKAN energi yang digunakan secara langsung oleh tubuh), ini menjadi make sense. Otherwise tidak masuk akal karena medan magnet / electromagnet bumi JELAS-JELAS bukan oven microware Tetapi betulkah medan magnet / electromagnet bumi ini cukup atau pas untuk menggerakkan qi kita? Coba kita lihat. Salah satu bentuk electromagnet adalah cahaya – yang jelas tidak bisa digunakan mementalkan lawan. Tetapi cahaya setelah diterima oleh indra mata, bisa diconvert menjadi electrochemical signal / qi yang kemudian diteruskan ke otak, sehingga kita bisa melihat. Jelas cahaya tidak bisa mementalkan lawan – tetapi cukup untuk menghasilkan qi. Jangan-jangan seperti itu cara kerja titik akupuntur? Yup, kira-kira begitu kejadiannya!

Satu fakta yang kita bisa cukup percaya adalah : konduktifitas (kemampuan sebuah benda untuk mengalirkan listrik) di titik-titik akupuntur relatif lebih tinggi dari konduktifitas di area kulit sekitarnya. Dan memang sudah ada alat untuk mengukur konduktifitas kulit yang banyak digunakan untuk membantu para akupunturis pemula. Dengan kata lain titik-titik akupuntur beserta jalur meridian adalah seperti indra perasa kita yang peka terhadap medan magnet / electromagnet – atau dikatakan bisa meneruskan electromagnet bumi lebih baik dari bagian tubuh sekitarnya (seperti halnya mata peka terhadap cahaya). Jadi dengan sendirinya jika ingin mempengaruhi qi / listrik di dalam tubuh, titik akupuntur adalah kandidat titik yang terbaik.

Titik akupuntur ini menjelaskan kenapa latihan neigong memperhatikan jam-jam tertentu, hari-hari tertentu, bulan-bulan kalendar tertentu, dan menghadap arah-arah tertentu. Ini jelas pertama ada hubungannya dengan medan magnet bumi yang dipengaruhi oleh posisi bumi terhadap dua benda langit yang mempunyai efek terbesar : yaitu bulan dan matahari. Yang kedua jelas ada hubungannya dengan siklus metabolisme tubuh. Metabolisme tubuh berubah sedemikian hingga dari kita bangun tidur di pagi hari dan merasa segar, beraktifitas, sampai dengan kita merasa capai, ngantuk, dan tidur kembali. Jelas metabolisme dari seluruh organ tubuh-pun juga dengan sendirinya berubah. Perubahan metabolisme tubuh tentu akan mempengaruhi aliran qi kita karena semuanya saling terkait. Sehingga perubahan medan magnet yang ditangkap oleh titik-titik akupuntur yang tersambung dengan jalur meridian ke organ-organ dalam akan mempunyai efek terhadap siklus metabolisme ini. Kapan dan menghadap mana kita berlatih adalah dalam rangka mendapatkan efek yang paling efektif dalam berlatih (dan kemana pukulan yang paling efektif diarahkan). (Sedikit lanjutan : oleh karena itu cara hidup seperti kalong, bahkan kalaupun dilakukan secara rutin dan teratur, bisa berakibat tidak baik terhadap kesehatan – sekarang kita tahu kenapanya menurut neidan.)

Kita tentu pernah mendengan pengobatan tusuk jarum. Dasar teorinya jelas adalah keseluruhan hal yang dibahas di artikel ini. Masalahnya adalah apakah betul dengan menusukkan jarum-jarum akupuntur akan mendapatkan efek seperti yang dikehendaki? Organisasi WHO sudah pernah mem-publish daftar penyakit yang lumayan efektif jika diobati menggunakan akupuntur. So at least untuk penyakit yang ada di daftar tersebut, seharusnya akupuntur sudah memberikan efek yang lumayan tepat. Pertanyaan selanjutnya adalah : kenapa bisa begitu? Dugaan saya adalah karena jarum akupuntur bersifat “netral”. Ini seperti penangkal petir / peralatan elektronis yang digrounded ke bumi. Sehingga jarum akupuntur ini bersifat menarik qi sehingga merangsang tubuh untuk menghasilkan qi lebih banyak. Reverse-nya adalah jika jarum akupuntur diberikan arus listrik sehingga dengan sendirinya efeknya menghambat aliran qi. Jika memang demikian – seharusnya seberapa dalam jarum akupuntur ditusukkan tidak terlalu berpengaruh – yang penting menempel dengan jalur meridian yang dikehendaki. (Dan memang ada standarisasi sistem akupuntur yang mengabaikan seberapa dalam jarum akupuntur ditancapkan.) Bagaimana dengan pengobatan yang menggunakan magnet? Kurang lebih konsepnya sama karena magnet menginduksi listrik. Listrik ini yang mempengaruhi aliran qi kita.

Bagaimana dengan pengobatan yang menggunakan tangan dari seseorang yang sudah mempunyai qi cukup tinggi? Jika teori qi = electrochemical signal adalah betul – berarti ini sangat dimungkinkan. Simply karena qi / listrik yang mengalir di seseorang bisa diteruskan ke orang lain. Tetapi ingat qi ini adalah listrik yang sangat lemah intensitasnya – jadi lupakan saja teknik pengobatan “qi” jarak jauh. Saya pastikan saja itu adalah dukun dengan IQ yang kurang memadai.

IMHO inilah titik akupuntur.

Penutup

Tentu rasanya kurang lengkap jika sedikitpun tidak membahas pukulan jarak jauh Apakah ini mungkin? Please jangan membahas orang-orang berlarian yang kemudian terpental. Jika terpental pada saat melayang di udara – boleh. Atau lebih baik lagi kaleng yang dibuat terpental. Apakah mungkin??? Pernah melihat kabel listrik yang terputus dan berloncatan di jalan? Jawabannya sementara silahkan disimpulkan sendiri

Terakhir seperti biasa : artikel ini masih sangat spekulatif dan jauh dari sebuah konklusi yang bisa dipertanggung-jawabkan.

IMHO inilah penutup. Good morning – happy neigong everyone!

Summary dari “Neigong”


1. Neigong = salah satu cabang sport yang melatih qi, dantian, dan kelenjar tubuh (gland).
2. Neidan = ilmu biologi klasik.
3. Qi = electrochemical signal.
4. Dantian = bagian tubuh yang SEKALIGUS bisa menyimpan electrochemical signal (listrik / qi) dan mentrigger-nya.
5. Shang dantian = otak.
6. Zhong dantian = Enteric Nervous System (ENS).
7. Xia dantian = somewhere di ENS.
8. Jing = hormon.
9. Ba Mai & Jingluo = jalur di dalam tubuh yang mempunyai electrochemical signal (qi) relatif lebih kuat.
10. Titik akupuntur = indra perasa medan magnet / electromagnet.

Sebuah Essay tentang Kung Fu – 14

(Copas)

Jing

Ntah kenapa kalau bicara neigong yang paling popular nomor satu selalu adalah “qi” dan yang kedua adalah “dantian” Padahal development qi dan dantian tidak akan efektif – dan bahkan mustahil tanpa jing (essence). Dan bahkan qi yang kuat hampir tidak ada gunanya jika tidak ada jing.

Jing sering diartikan sebagai : hormon, sperma, DNA, atau enzyme. Semuanya benar karena memang jing / essence dalam neigong berarti adalah itu semua. Intinya semua zat yang dihasilkan tubuh yang bisa mempengaruhi metabolisme disebut jing. “zat” ini maksudnya ada wujudnya. In contrast “qi” tidak berwujud karena ini adalah arus listrik. Oleh karenanya sering dikatakan “jing” adalah “qi” dalam wujud yang lebih padat atau lebih pasif. Sehingga tercetus juga istilah “konversi qi dari jing”. Dari keempat definisi mengenai jing hanyalah hormon yang paling menarik dalam diskusi mengenai neigong – karena hormon dihasilkan kelenjar, dan kelenjar bisa diatur oleh otak (dantian atas). Sedangkan yang lainnya seperti DNA adalah cetak biru kita – so nothing we can do about it. Sperma hanya merupakan salah satu hasil kerja dari hormon – dan tidak ada kaitan langsung dengan neigong. Sedangkan produksi enzyme – setahu saya juga tidak bisa dipengaruhi oleh otak (dantian atas) secara langsung – kecuali secara tidak langsung melalui produksi hormon. Jadi saya hanya akan fokus kepada hormon. Atau saya state sekalian yang dimaksud “jing” dalam neigong adalah hormon.

Qi hanyalah signal, BUKAN energi yang langsung digunakan oleh tubuh. Energi yang akhirnya digunakan oleh tubuh untuk bergerak adalah TETAP harus diambil dari darah dan jaringan tubuh terkait – salah satunya misalnya mengambil ATP (sumber energi universal mahluk hidup) dari otot. Thus tidak peduli seberapa kuat qi yang kita punya, TIDAK ADA artinya jika tidak disertai dengan peningkatan kekuatan tubuh fisik (struktur). Kecuali memang jika qi dialirkan ke otak (dantian atas) karena that’s all yang otak butuhkan untuk berpikir lebih terang. Oleh karenanya latihan neigong murni – tanpa disertai latihan fisik / MA – hanya bertujuan untuk “spiritual” development. Bahkan penggunaan qi yang tidak disertai peningkatan kekuatan fisik dan organ tubuh yang seimbang – bisa berbahaya. Seperti kita ketahui tubuh normalnya hanya menggunakan 30% dari kekuatan ototnya. Jika suddenly dengan qi yang kuat kita perintahkan tubuh untuk bergerak menggunakan 60% dari kekuatan otot – well sudden change seperti ini dapat merusak jaringan otot – dan yang paling berbahaya metabolisme tubuh menjadi kacau seperti tekanan darah mendadak meningkat jauh karena kebutuhan oksigen yang mendadak meningkat – yang bisa berakibat gagal jantung dan stroke. Very dangerous. Oleh karena inilah maka peran jing (hormon) dalam latihan neigong sangatlah penting – yaitu sedikitnya mempunyai dua fungsi utama sebagai berikut:

1. (pada saat berlatih neigong) Untuk membantu peningkatan kekuatan struktur tubuh dan organ-organ internal selaras dengan menguatnya qi kita.

2. (pada saat menggunakan qi di atas normal) Untuk menyeleraskan metabolisme tubuh mengikuti pengerahan qi di atas normal.

Apakah itu sebetulnya jing / hormon? Jing / hormon adalah zat yang dihasilkan oleh kelenjar tubuh, yang kemudian dialirkan ke seluruh bagian tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui darah. Setiap organ tubuh (termasuk kelenjar itu sendiri) akan bereaksi berbeda-beda tergantung dari fungsi setiap organ tubuh. Oleh karena itu hormon berfungsi sebagai “komando” ke seluruh tubuh untuk metabolisme yang saling menunjang. (Jika dianalogikan dengan bahasa pemrograman, hormon = global variable.) Misalnya pelepasan hormon adrenalin ke darah akan menyebabkan detak jantung meningkat, pupil mata membesar, aliran darah meningkat, otot membesar, daya reflex meningkat, indra perasa menjadi lebih peka, yang dengan kata lain adalah “command” ke seluruh tubuh untuk masuk ke dalam state “combat mode”. Yang paling penting adalah fakta kelenjar tubuh bisa diatur oleh otak. Karena kelenjar tubuh merupakan penghasil hormon, berarti kita bisa mengatur produksi hormon / jing.

Ada tujuh kelenjar penting di tubuh manusia yaitu:

1. Pineal gland : lokasinya di otak, menghasilkan hormon yang berfungsi untuk mengatur ritme tidur kita.

2. Pituitary gland : lokasinya di otak, menghasilkan hormon yang berfungsi untuk mengatur keberlangsungan metabolisme tubuh sesuai dengan perubahan lingkungan luar (human homeostasis – misalnya suhu tubuh meningkat jika cuaca menjadi lebih dingin).

3. Thyroid gland : lokasinya di bawah pita suara, menghasilkan hormon yang berfungsi untuk mengatur ritme metabolisme tubuh, supaya tidak terlalu cepat – tidak terlalu lambat. Metabolisme tubuh yang terlalu cepat membuat tubuh cepat capai, nafas tersengal-sengal, jantung berdebar-debar, dan badan menjadi kurus – tanpa kerja hasil yang sesuai – sehingga pada akhirnya hanya merusak tubuh.

4. Thymus : lokasinya di dada, menghasilkan hormon yang fungsinya adalah untuk mengatur kekebalan tubuh.

5. Adrenal gland : lokasinya di atas ginjal, menghasilkan hormon yang fungsinya adalah untuk mengatur stress level atau menset tubuh dalam kondisi “combat mode”.

6. Pancreas : lokasinya di organ pencernaan, menghasilkan hormon yang fungsinya adalah untuk membantu pencernaan makanan.

7. Ovary (untuk perempuan) / testes (untuk laki-laki) : lokasinya di rahim / di (you know-lah), menghasilkan hormon yang fungsinya adalah untuk menghasilkan sperma dan hormon sexual.

Hmmm mengenai kelenjar ini jika didetilkan lebih lanjut akan menjadi sangat amat rumit sekali. Misalnya kelenjar-kelenjar ini saling mempengaruhi, artinya hormon yang dilepas oleh satu kelenjar, bisa juga mentrigger kelenjar yang lain untuk melepas hormon yang lain, yang kemudian akan mempengaruhi metabolisme di organ tubuh, yang kemudian akhirnya mempengaruhi kerja otak, yang kemudian balik lagi mempengaruhi kelenjar-kelenjar, dan seterusnya, and so on. Hal penting yang harus diketahui adalah walaupun kelenjar-kelenjar ini mempunyai fungsi spesifik, tetapi dalam rangka berfungsi seperti yang dikehendaki, banyak metabolisme tubuh yang juga harus diadjust. Misalnya kelenjar testes (yang paling kita kenal baik ) yang berfungsi untuk menghasilkan hormon; untuk mencapai maksud dan tujuannya tersebut, somehow adik kita harus menegang, berarti somehow harus memperbesar aliran darah ke adik kita, yang somehow urat syaraf kita juga harus dibuat lebih sensitif untuk meningkatkan rangsangan dan menambah kenikmatan dalam berhubungan sex, and so on. Nah neigong banyak menggunakan “efek samping / penunjang” ini dalam berlatih. Misalnya aliran darah yang ke adik kita yang lebih besar, berarti dengan sendirinya memperbesar juga aliran darah organ pencernaan (tempat dari dantian tengah dan bawah), karena aliran darah ke adik kita pasti melewati organ pencernaan terlebih dahulu. Organ pencernaan dengan aliran darah yang lebih lancar – logikanya menjadi lebih sehat – sehingga misalnya latihan dantian bawah menjadi lebih efektif. Meningkatkan kenikmatan sex? Well indra perasa kita sih luasnya segitu-gitu saja, jadi yg ditingkatkan adalah SINYAL (ALIAS QI) yg dihasilkan oleh indra perasa tersebut. That is MORE QI! That is testis penting utk neigong. That’s why latihan neigong perlu istirahat sementara dari sex.

Well… “efek samping / penunjang” ini sebetulnya tergantung dari sudut mana kita memandangnya. Dari sudut pandang neidan / neigong – karena melihat organ tubuh secara LIVE – berarti memandang keseluruhan proses (testes dan efek sampingan / penunjang) tersebut sebagai satu kesatuan. Sehingga neidan / neigong bisa melihat berbagai fungsi testes secara keseluruhan. Thus neidan / neigong bisa menggunakan kelenjar testes sebagai salah satu cara untuk meningkatkan qi tanpa harus terlalu bersusah payah mempelajari cara kerja testes dan segala hormon-nya yang amat sangat rumit. Jika diumpamakan dengan mobil, orang neidan / neigong memahami mobil dengan langsung mempelajari gas, rem, stir, dan langsung mengendarainya – langsung melaju mencapai tempat tujuan. Sedangkan kedokteran modern mempelajari mobil mulai dari detil-detil skrup, baut, onderdil, dan lain sebagainya sampai lengkap setiap jengkal mobil dipelajari, baru mengendarainya. Masing-masing cara ada kelebihan dan kekurangannya. Tetapi dalam kasus ini cara neidan / neigong jelas lebih efektif.

Peran dari jing / hormon ini dimulai dari setelah kita mempunyai qi yang cukup. (Tentu saja, jika qi kita masih biasa-biasa saja, tidak perlu repot-repot karena dijamin tidak akan ada sudden change di tubuh.) Jadi setelah qi kita cukup, bisa saja kita lanjut berlatih terus menguatkan qi, tetapi cara ini dipandang kurang efektif. Oleh karena itu setelah kita mempunyai cukup qi, dimulailah memanfaatkan kelenjar-kelenjar untuk mengaktifkan hormon-hormon yang membantu meng-adjust metabolisme tubuh sesuai tujuan kita. Disamping itu organ-organ kita juga perlu mulai dibiasakan dengan qi yang lebih besar. Inilah yang dalam bahasa neidan / neigong disebut “meng-konversi jing menjadi qi”.

Penggunaan hormon dari testes seperti cara di atas merupakan salah satu kunci latihan neigong yang efektif. Contoh lain lagi misalnya thyroid gland dan adrenal gland yang mempunyai efek langsung terhadap metabolisme tubuh pasti bermanfaat dalam menghasilkan / mengatur energi yang diperlukan dalam berlatih. Pineal glan yang mengatur ritme tidur pasti ada hubungannya dengan kemampuan meditasi kita. Pituitary gland yang bertanggung jawab terhadap human homeostasis pasti berguna untuk menyimpan qi ke dantian bawah. Termasuk KOMBINASI penggunaan kelenjar-kelenjar secara berganti-ganti. Secara keseluruhan kapan kita melatih qi, dantian, dan kapan menggunakan kelenjar-kelenjar secara berganti-ganti inilah yang perlu diatur dan diamati terus menerus sehingga didapat hasil yang paling maksimum. In fact pencarian terhadap cara yang paling efektif inilah yang menghasilkan berbagai macam aliran neigong.

IMHO inilah jing.

SULIT memahaminya.

Sebuah Essay tentang Kung Fu – 13

(Copas)

Dantian

Dantian mempunyai fungsi yang sangat penting dalam neigong – dan bahkan tenaga di atas rata-rata yang sering kita sebut sebagai tenaga dalam tidak akan ada jika kita tidak mempunyai dantian yang cukup “mantab”. Tetapi tunggu dulu… kenapa masih perlu dantian? Jika qi adalah sinyal yang dihasilkan oleh otak, BUKANKAH dengan konsentrasi yang sangat tinggi, sehingga dihasilkan sinyal yang lebih kuat, seharusnya sudah cukup untuk menghasilkan tenaga di atas rata-rata? Memang bisa seperti itu, tetapi ternyata science neidan dalam perkembangannya menemukan ada bagian-bagian tubuh tertentu yang bisa berfungsi untuk menyimpan qi, yang mana qi ini bisa digunakan untuk memperkuat qi yang dihasilkan oleh otak. Jadi analoginya dantian bisa berfungsi seperti “amplifier” yang memperkuat qi / sinyal yang dihasilkan oleh otak. Mau dipakai boleh, mau tidak dipakai tentu juga boleh. Tetapi kalau ada bagian tubuh yang ternyata bisa dimanfaatkan untuk memperkuat qi / sinyal yang dihasilkan oleh otak – tentu akan jauh lebih menguntungkan bukan. Istilahnya kita mempunyai “ruang gerak” lebih.

Seperti halnya mengenai qi, pandangan yang sering salah kaprah mengenai dantian adalah dianggap sebagai penyimpan energi yang digunakan secara langsung oleh tubuh itu sendiri. Pengertian yang salah ini yang menyebabkan beberapa kebingungan. Salah satu kebingungan ini misalnya adalah : jika dantian bisa menyimpan energi sedemikian besar – misalnya energi yang diperlukan untuk mengangkat mobil, BAGAIMANA CARANYA listrik (atau apapun bentuk energinya) tersebut bisa dialirkan melalui urat syaraf tubuh… TANPA menyebabkan kerusakan di urat syaraf tersebut. Perlu diketahui bahwa urat syaraf kita hanya didesain utk mengalirkan electrochemical signal dengan intensitas yang relatif sangat kecil. Akan tetapi sekarang kita sudah mengerti bahwa qi adalah sinyal, dan walaupun qi / sinyal ini yang mentrigger produksi energi di tubuh kita, tetapi bukanlah energi itu sendiri. Oleh karena itu intensitasnya sangat kecil dan dengan aman bisa dialirkan di urat syaraf kita. Jadi kita bisa simpulkan bahwa dantian adalah : tempat menyimpan qi / electrochemical signal (BUKAN energi tubuh secara langsung). Dan memang demikian karena klasik juga selalu mengajarkan “qi turun ke dantian”, BUKAN “jin (energi / power) turun ke dantian”.

Ada pandangan yang mengatakan bahwa seluruh tubuh manusia pada dasarnya bisa berfungsi sebagai dantian. Atau pada dasarnya seluruh tubuh manusia adalah satu dantian besar – oleh karenanya semakin tinggi neigongnya semakin banyak / besar dantian-nya. Akan tetapi saya sekarang lebih cenderung menganggap pandangan ini kurang tepat. Kenapa? Karena dantian yang dimaksud dalam neigong jelas harus mempunyai dua fungsi sekaligus yaitu (otherwise dantian tersebut tidak ada gunanya):

1. Bisa berfungsi untuk menyimpan qi / sinyal listrik.

2. HARUS bisa berfungsi mentrigger “perintah” mengalirkan qi / sinyal listrik tersebut.

Memang in theory seluruh tubuh manusia bisa mempunyai sifat bisa menyimpan listrik (thus memenuhi fungsi nomor satu). Tetapi dari kedokteran modern, dan juga dari klasik, hanya tiga bagian dari keseluruhan organ tubuh manusia yang bisa memenuhi fungsi kedua (yaitu mentrigger “perintah” mengalirkan untuk mengalirkan qi), yaitu yang kita kenal sebagai : shang dantian (dantian atas), zhong dantian (dantian tengah), dan xia dantian (dantian bawah). Di bagian atas artikel telah dimention sedikit bahwa kalau kita amati teori neidan akan ditemukan banyak korelasi yang menakjubkan dengan tata letak organ tubuh manusia seperti yang digambarkan di kedokteran modern – sehingga tidak bisa dibilang hanya “kebetulan”. Nah dantian inilah salah satu contohnya yang menakjubkan. Tetapi sebelumnya mari kita bahas sedikit mengenai sistem urat syaraf tubuh manusia.

(Pehamaman mengenai urat syaraf tubuh nanti juga penting pada saat kita membahas delapan meridian aneh (Ba Mai) dan dua belas meridian utama + sub-meridian-nya (jingluo).)

Sistem urat syaraf tubuh adalah seperti rangkaian listrik untuk mengalirkan qi / sinyal ke seluruh bagian tubuh. Sistem urat syaraf mempunyai control center yang disebut CNS (Central Nervous System) yang terdiri dari otak dan urat syaraf tulang belakang. CNS basically adalah otak kita. Dari sinilah segala perintah terhadap seluruh organ tubuh berasal, dan segala input dari seluruh indra perasa kita diproses. CNS tidak terhubung langsung ke seluruh bagian tubuh, tetapi melalui kumpulan urat syaraf yang disebut Peripheral Nervous System (PNS). (CNS dan PNS kalau dalam dunia komputer / laptop adalah seperti pasangan processor dan motherboard.) PNS terbagi dua menjadi yang disebut Sensory Division (SD) dan Motor Division (MD). SD berfungsi meneruskan qi / sinyal dari indra perasa tubuh ke CNS, dan MD berfungsi meneruskan perintah dari qi / sinyal ke seluruh bagian tubuh. MD dibagi lagi menjadi Somatic Nervous System (SNS) dan Autonomic Nervous System (ANS). SNS adalah kumpulan urat syaraf yang hanya bisa bergerak berdasarkan perintah yang diberikan secara sadar oleh CNS (yang dalam pelajaran biologi SMP dikenal sebagai otot sadar). ANS adalah kumpulan urat syaraf yang bisa bekerja tanpa secara perintah dari CNS secara sadar (yang dalam pelajaran biologi SMP dikenal sebagai otot TIDAK sadar). ANS dibagi lagi menjadi Sympathetic Division dan Parasympathetic Division. Sympathetic Division berfungsi untuk meningkatkan state tubuh ke dalam kondisi “alert” (fight or flight). Parasympathetic Division berfungsi utk menurunkan state tubuh ke dalam kondisi “istirahat”. Jadi ANS inilah yang berfungsi memaintain fungsi tubuh secara otomatis supaya sebisa mungkin selalu dalam kondisi yang disebut “human homeostasis”. Atau dalam bahasa TCM (Traditional Chinese Medicine) disebut yin dan yang dalam kondisi balance. ANS melalui Sympathetic Division dan Parasympathetic Division (keduanya sekaligus) terhubung ke satu sistem urat syaraf lagi yang sangat penting yaitu : Enteric Nervous System (ENS). ENS adalah sistem urat syaraf tubuh yang mengkoordinasi seluruh organ pencernaan kita.

Dantian atas dari lokasinya jelas adalah otak (CNS). Otak sudah tidak diragukan bisa mentrigger perintah qi / sinyal – seharusnya jelas karena kita tahu kita bisa bergerak adalah karena otak memberikan perintah / sinyal yang diteruskan melalui urat syaraf tulang belakang. Dan jelas jika somehow urat syaraf tulang belakang kita rusak, kita bisa menjadi lumpuh total. Tugas dari otak adalah memproses sinyal dari indra perasa dan organ internal yang masuk ke otak melalui sistem urat syaraf SD (Sensory Division) untuk kemudian diproses dan memberikan respon berupa sinyal yang mengkoordinasi body mechanic dan seluruh organ internal kita melalui sistem urat syaraf MD (Motor Division). Rangkaian proses inilah yang disebut sebagai proses berpikir. Bagaimana kita bisa berpikir masih merupakan misteri besar. Yang kedokteran modern baru mengetahui adalah CNS terdiri dari sel-sel yang mempunyai kemampuan memproses informasi dan memberikan respon balik. CNS terdiri dari seratus milyar neuron. Antara satu neuron dengan neuron lainnya dihubungkan melalui semacam “socket / colokan” yang disebut sypnatic yang memungkinkan neuron berinteraksi dengan neuron lainnya. Untuk setiap pasang neuron dihubungkan melalui sepuluh ribu sypnatic. Jumlah kombinasi interaksi antara neuron yang luar biasa inilah yang “ditebak” oleh kedokteran modern ada hubungannya dengan proses berpikir dan… sehingga bisa menjangkau / memberikan perintah ke setiap otot dan organ tubuh secara SANGAT spesifik. Karena CNS merupakan control center dari koordinasi seluruh bagian tubuh – thus sangat-sangatlah penting dan vital – agak sulit dibayangkan JIKA CNS TIDAK MEMPUNYAI CADANGAN SUMBER ENERGI SENDIRI YANG BISA DIGUNAKAN SECARA INSTAN. Sumber energi dasar sudah pasti dihasilkan dari proses metabolisme, tetapi proses ini memakan waktu lama sampai menjadi energi siap pakai, sehingga jelas tidak cukup cepat untuk mensupply keperluan energi otak (note : BUKAN tidak cukup besar). Logikanya jika metabolisme badan terganggu, CNS seharusnya memberikan sinyal-sinyal untuk memperbaikinya. Jika CNS tidak mempunyai cadangan energi sendiri – tentu respon-respon ini tidak akan bekerja – dan most likely tubuh tidak akan bisa survive seperti sekarang. Jadi walaupun seluruh tubuh manusia in theory capable menyimpan listrik, tetapi TIDAK sekritikal yang diperlukan oleh otak / CNS – thus tidak mengherankan jika ntah bagaimana caranya (saya masih menghindari spekulasi teori otak adalah rangkaian menyerupai baterai) otak mempunyai kapabiliti menyimpan cadangan energi lebih sophistacted untuk keperluan proses berpikir. Tidak heran neidan / neigong menyatakan pentingnya fungsi dantian atas. Inilah dantian atas.

Kedua dantian tengah dan dantian bawah lokasinya ada di organ pencernaan kita. Thus seharusnya merupakan bagian dari organ pencernaan. Urat syaraf yang mengontrol organ pencernaan, yaitu yang disebut sebagai ENS (Enteric Nervous System – lihat penjelasan mengenai urat syaraf tubuh di atas), oleh kedoteran modern dijuluki sebagai “second brain”. Kenapa begitu? Walaupun ENS terhubung ke otak / CNS / dantian atas thus bisa dipengaruhi / dikoordinasi oleh otak, TETAPI ENS tetap bisa berfungsi dengan baik walaupun misalnya jalur urat syaraf antara ENS dan CNS (misalnya vagus nerve) terputus. Dan memang ENS mempunyai jaringan urat syaraf yang sangat menyerupai otak / CNS sehingga capable memproses informasi atau berpikir. Ini menunjukkan ENS, seperti halnya otak / CNS / dantian atas, JUGA BISA mentrigger sinyal-sinyal (qi) yang mengkoordinasi organ pencernaan secara autonomus (independen) dari otak / CNS. Dengan kata lain memenuhi syarat kedua dari fungsi dantian. Dan so far kedokteran modern baru menemukan satu “second brain” – yang somehow “kebetulan” menurut teori neidan merupakan lokasi dari dantian tengah dan bawah. Mantaab.

Latihan neigong dimulai dengan meditasi – yang dikatakan untuk mengumpulkan qi. Well sebenarnya tidak terlalu tepat seperti itu… karena seperti kita ketahui, pada hakikatnya seluruh tubuh manusia memang secara kontinu menghasilkan qi sehingga seluruh tubuh manusia secara natural SUDAH dipenuhi oleh qi. Baik qi yang digenerate oleh indra perasa dan organ internal, dan qi yang digenerate oleh CNS / otak / dantian atas sebagai respon. Sudah dijelaskan di atas bahwa otak bisa mengarahkan dan mengatur kuat lemahnya qi / sinyal ke seluruh bagian tubuh. Satu hal yang pasti adalah kita tidak bisa memukul dengan kekuatan yang maksimum tanpa fokus. Kita tidak bisa berpikir dengan clear jika sambil menonton TV. Ini menunjukkan untuk mendapatkan qi / sinyal dengan intensitas yang lebih tinggi, dibutuhkan fokus – inilah exactly yang didapat jika kita melakukan meditasi dalam neigong. Seluruh sinyal yang capable dihasilkan oleh otak sebisa mungkin seluruhnya difokuskan ke satu titik, sehingga titik tersebut akan menerima qi / electrochemical signal dengan intensitas tertinggi. Jadi meditasi BUKAN untuk mengumpulkan qi, melainkan utk memfokuskan qi.

Difokuskan kemana? Semua klasik mengatakan difokuskan ke dantian bawah. Untuk apa? Untuk disimpan. Apakah betul bisa disimpan?? Secara neidan jelas klaim dari para praktisi neigong yang respectable menyatakan dantian bawah adalah tempat penyimpanan qi (dan qi = electrochemical signal / listrik) Secara kedokteran modern? Well bukti secara menyeluruh jelas belum ada, tetapi perhatikan penjelasan lebih detil mengenai ENS (Enteric Nervous System). ENS seperti kita ketahui adalah sistem urat syaraf yang berfungsi mengkoordinasi organ pencernaan, yang bahkan bisa berfungsi tanpa campur tangan dari CNS. (Thus penjelasannya kurang lebih sama dengan penjelasan mengenai otak / CNS di bagian atas artikel.) Oleh karena itu seperti halnya CNS, ENS mempunyai sensory division dan motor division (seperti halnya CNS). Sensory division menerima input berupa status mekanik dan kimiawi dari organ pencernaan. Respon ini tentu berupa electrochemical signal (atau qi) yang kemudian diproses oleh ENS melalui interaksi antara neuron-neuronnya. Respon inilah yang kemudian diteruskan melalu motor division ke otot-otot mekanik organ pencernaan dan organ penghasil enzyme pencernaan. Seperti halnya dengan case CNS, sulit dibayangkan ENS bisa berfungsi dengan baik, jika masih harus menunggu sumber energi dari metabolisme tubuh, padahal ENS sendirilah yang harus mengkoordinasikan awal mula dari proses metabolisme tubuh tersebut. Walaupun banyak buku-buku yang berspekulasi mengatakan bahwa yang disebut dantian bawah ini adalah small intestine dan large intestine, pendapat saya pribadi saat ini adalah ENS pasti dan PERLU mempunyai kemampuan seperti baterai sebagai sumber energi cadangan proses “berpikir”, tetapi BELUM TENTU itu adalah small intestine dan large intestine. Kenapa? Simply karena konstruksi dari small intestine dan large intestine tidak sesuai dengan statement mengenai dantian bawah dari ahli neigong yang saya pandang respectable ( you know who Bagaimana statement-nya? Sorry masih rahasia dunk ). Inilah dantian bawah.

Tubuh biologis mempunyai kemampuan untuk beradaptasi / berkembang terhadap rangsangan yang terus menerus diberikan kepadanya. Misalnya otot kita akan semakin membesar, dan tentu saja akan bertambah kuat, jika terus menerus kita latih dengan beban yang semakin hari semakin berat. Demikian juga karena dantian bawah yang notabene juga merupakan tubuh biologi, inputan terus menerus berupa electrochemical signal / qi dengan intensitas yang lebih tinggi dari biasanya – qi yang difokuskan oleh otak pada saat meditasi – akan membesar dalam arti mempunyuai kapasitas menyimpan qi yang semakin besar. Dengan kapasitas penyimpanan qi yang semakin besar, tentu pada satu waktu bisa menghasilkan qi / sinyal yang lebih besar pula. Qi / sinyal yang lebih besar inilah yang berfungsi sebagai amplifier dari qi / sinyal yang dihasilkan oleh otak / CNS / dantian atas. Seperti kita ketahui besar kecilnya qi / sinyal yang dihasilkan merupakan sinyal terhadap otot untuk berkontraksi dengan lebih kuat, atau sinyal terhadap kelenjar untuk menghasilkan hormon lebih banyak.

Satu hal lagi yang menarik mengenai dantian bawah adalah karena bisa menyimpan qi, tentu qi-nya bisa habis juga. Tetapi sifatnya seharusnya seperti baterai HP yang bisa di-recharge. Artinya dantian bawah bisa kehabisan qi, tetapi dengan istirahat qi-qi selanjutnya yang bersliweran akan ditangkap dan disimpan sebanyak kapasitas dari dantian bawah, untuk keperluan penggunaan selanjutnya. Seperti me-recharge baterai HP.

Qi yang lebih besar ini yang jika dialirkan ke otak akan memperkuat qi / sinyal yang digunakan oleh otak untuk melakukan proses berpikir / memberikan respon balik; yang berarti mengamplify kemampuan otak untuk:

1. Memproses sinyal-sinyal dari indra perasa – sehingga sinyal-sinyal yang tadinya tidak bisa dirasakan (karena terlalu lemah) bisa dirasakan. BUKAN karena indranya yang berubah menjadi semakin tajam, tetapi karena sinyal-sinyal (qi) yang dihasilkan oleh indra perasa tersebut di-amplify dengan qi yang dihasilkan dari dantian bawah. Contoh misalnya adalah : mata semakin terang, kuping semakin tajam, bisa merasakan medan magnet dari orang lain, dan lain-lain. Atau sering dikatakan mata ketiganya telah terbuka.

2. Meningkatkan kemampuan berpikir. Tentu pernah merasakan bedanya antara berpikir pada saat malam hari setelah badan sudah lelah dibandingkan berpikir pada pagi hari di saat badan masih segar. Kira-kira begitu peningkatannya. Ini dikatakan kita mendapatkan enlightenment / illumination / pencerahan. Dengan kata lain otak menjadi lebih cemerlang – masalah yang tadinya susah dimengerti menjadi jelas. Bahkan mungkin bisa menjadi seperti Einstein ya

3. Selanjutnya karena tambahan qi ke otak, otak selanjutnya bisa memperbesas intensitas qi yang difokuskan ke dantian bawah, sehingga latihan dantian bawah menjadi lebih efektif lagi, dan demikian seterusnya.

Inilah fungsi utama dari dantian bawah : sebagai amplifier dari qi yang dihasilkan oleh otak / CNS / dantian atas.

Bagaimana dengan dantian tengah? Klasik menunjukkan lokasi dari dantian tengah jelas somewhere di organ pencernaan, dan menurut kedokteran modern seharusnya merupakan bagian dari ENS, karena hanya ENS-lah, selain otak / CNS, yang mempunyai capability mentrigger sinyal-sinyal listrik (qi). Klasik mengatakan dantian tengah berfungsi menghasilkan “yang” qi – yaitu qi yang dihasilkan oleh organ internal tubuh yang bersifat “yang”. Notabene organ “yang” ini adalah organ pencernaan yang terdiri dari : gall bladder, small intestine, large intestine, stomach, dan bladder. (Just info tambahan : memang kedokteran modern, dengan peralatan yang jauh lebih sophisticated, membagi organ pencernaan menjadi lebih detil lagi – tetapi belum terlalu relevan untuk dibahas saat ini.) Klasik mengatakan juga yang-qi ini adalah qi yang “kurang baik” karena bisa menyebabkan tubuh menjadi “agresif” atau bersifat terlalu “yang” / “fire”. Sehingga harus ditampung dulu di dantian bawah menjadi yin-qi / water-qi. Masalahnya penjelasan ini kurang detil untuk bisa memahami dantian tengah – misalnya apa itu definisi pasti dari qi yang “yin”, “yang”, “kurang baik”, dan “agresif”. Memang tidak masalah untuk neidan / neigong karena kita orang adalah orang-orang yang menjunjung tinggi asas “perasaan” – yang penting “kira-kira” kita ngerti gitu lho (Memang penjabaran seperti inilah yang menyebabkan kenapa neidan / neigong susah diterima oleh kedokteran modern – simply karena kurang spesifik dan banyak istilah yang sangat tergantung konteksnya sehingga bolak-balik mengacu ke istilah yang itu-itu juga seperti : yin, yang, lima unsur – api, air, kayu, emas / logam, tanah, dll.) So lets make it more detail.

Qi tidak lain adalah sinyal listrik. Jika sinyal listrik, kenapa bisa ada sinyal listrik yang dikatakan kurang baik dan yang baik? Well, sinyal listrik yang kita bahas sejauh ini mempunyai besaran “arah arus” dan “intensitas”, tetapi sinyal listrik mempunyai satu besaran lagi yaitu fluktuasi sinyal listrik. Seperti kita ketahui “fluktuasi” sinyal listrik (atau dalam bahasa science modern disebut delta arus) meningkatkan tegangan (voltage) listrik – seperti kita ketahui sinyal listrik yang berfluktuasi bisa menyebabkan kerusakan pada peralatan elektronis. Dalam melakukan proses pencernaan, dan karena makanan yang kita makan sangat bervariasi, bisa dibayangkan sinyal listrik yang dihasilkan ENS tentu ber-“sliweran” dan berfluktuatif dalam rangka meng-koordinasi organ pencernaan supaya memberikan respon yang sesuai. Fluktuasi sinyal listrik / qi ini jika langsung diarahkan ke otak atau organ-organ tubuh lain tentu akan berbahaya karena tegangan listrik yang dihasilkan bisa memberikan tegangan listrik yang tidak cocok dengan otak maupun organ-organ lain. Oleh karena itu perlu ditampung terlebih dahulu di dantian bawah yang berfungsi seperti “baterai”, baru setelah itu bisa dialirkan kembali secara stabil / tanpa fluktuasi sehingga aman untuk otak dan organ-organ lain. Ini seperti misalnya listrik dari PLTA, dimana turbin adalah “organ pencernaan” yang “mencerna” sumber energi berupa aliran air, dan kemudian disimpan terlebih / distabilkan terlebih dahulu, sebelum dialirkan ke rumah-rumah. Dimana tepatnya lokasi dantian tengah? Jika model saya tepat, berdasarkan karakteristik dari qi yang dihasilkan (yaitu yang-qi atau sinyal listrik yang fluktuatif), maka dugaannya adalah : seluruh ENS adalah dantian tengah.

IMHO inilah dantian.

Sebuah Essay tentang Kung Fu – 12

(Copas)

Qi (dalam neigong / neidan)

Qi adalah sesuatu yang sangat penting dalam ilmu neigong / neidan. Bahkan tanpa qi hakikatnya ilmu neigong / neidan tidak mungkin ada. Jadi untuk memahami neigong / neidan, kita harus memahami qi terlebih dahulu, bukan qi dalam artian yang abstrak, tetapi qi dalam arti yang spesifik.

Definisi paling umum mengenai qi adalah : qi = energi yang dimiliki oleh setiap mahluk hidup / alam semesta. Ini ada betulnya, tetapi dalam mempelajari neigong, justru statement yang abstrak inilah yang menyebabkan kesalah-pahaman selama ini. Qi memang mempunyai keterkaitan yang sangat erat dengan energi yang dihasilkan tubuh, bahkan qi itu sendiri juga merupakan energi, tetapi energi dari qi sendiri sangatlah kecil intesitasnya, dan BUKAN sumber energi tubuh secara langsung. Jadi apakah qi itu sendiri? Qi = electrochemical signal dari tubuh. Ada banyak usulan mengenai qi yang tidak akan saya bahas satu per satu, singkatnya definisi qi seperti inilah yang so far menurut saya paling konsisten dengan penjelasan yang diberikan dalam ilmu neidan dan teknik-teknik legendaris yang digunakan dalam berlatih ilmu neigong.

Apakah itu electrochemical signal ini? Ini adalah sinyal yang dikeluarkan oleh otak untuk mengatur organ-organ tubuh kita, atau sebaliknya sinyal yang dihasilkan oleh indra perasa dan organ internal kita yang kemudian dikirim ke otak kita. Ini adalah listrik yang dihasilkan melalui mekanisme pertukaran ion-ion dalam reaksi kimia antar sel-sel tubuh. (Pastinya rumit deh, bagi yang tertarik silahkan diwiking/googling sendiri.) Singkatnya seluruh tubuh kita dikoordinasi oleh otak melalui electrochemical signal, oleh karenanya seluruh tubuh kita dipenuhi oleh electrochemical signal. Seperti halnya dikatakan qi ada di seluruh tubuh mahluk hidup. Ini bukan science abal-abal, standar dari dunia kedokteran, disederhanakan, dan dicopy-paste ke artikel ini apa adanya. Tetapi PLEASE STOP, jangan berfantasi terlalu jauh dengan perhitungan energi yang tidak jelas juntrungannya, stop juga fantasi tidak keru-keruan mengenai peningkatan efektifitas sel-sel tubuh melalui latihan-latihan yang tidak jelas tujuannya, alias ngaco-belo – karena kedokteran modern sendiri masih jauh dari memahami cara kerja otak yang seutuhnya.

Electrochemical ini sifatnya hanya (ugh) ya sinyal, sehingga SANGATLAH lemah. Lho? Qi sangat lemah? Yes, karena qi hanyalah sinyal. Dan memang bahkan klasikpun juga menyatakan demikian. Ingat pameo “qi mengarahkan / lead jin (power)”. Jadi secara luar biasa, klasik sudah jelas-jelas membedakan antara sinyal dan power itu sendiri. Justru kitanya sendiri yang terlalu bebal dan tenggelam dalam fantasi sendiri sehingga timbul segala kerumitan tidak perlu.

Dari statement di atas dinyatakan qi dalam neigong, adalah sinyal. Sinyal ini adalah sinyal yang dihasilkan oleh otak untuk misalnya menggerakkan tangan kita. Untuk lebih memperjelas masalah sinyal ini, contoh lainnya adalah seperti halnya sinyal yang dikirim oleh remote TV kita ke TV untuk menghidupkan, mengoffkan-nya, mengecilkan dan membesarkan suara, memilih channel, menset terang-gelapnya layar, dan lain-lain, tetapi energi yang digunakan oleh TV adalah JELAS dari colokan listrik, bukan dari sinyal yang dikeluarkan remove TV tersebut. (Please note : sinyal remove TV adalah contoh mengenai sinyal – that’s it, sinyal remote TV bukanlah qi, dan tidak ada hubungannya dengan qi, ini hanya contoh mengenai sinyal.) Contoh lain adalah analogi klasik mengenai sinyal adalah seorang jendral yang memerintahkan pergerakan pasukannya dengan sinyal-sinyal kibaran bendera perang. Tetapi tenaga yang digunakan oleh pasukannya jelas bukan berasal dari sinyal-sinyal kibaran bendera perang tersebut.

Okay… tetapi apakah ada sedikit fakta yang lebih modern atas klaim ini? Ada. Tentu pernah dengar bahwa berlatih neigong sangat memperhatikan jam-jam tertentu untuk bermeditasi, hari-hari tertentu, bulan-bulan kalendar tertentu, menghadap arah-arah tertentu? Yang tentu dengan mudah bisa ditebak ada kaitannya dengan siklus metabolisme tubuh manusia dalam kaitannya dengan medan magnet bumi yang dipengaruhi oleh jarak / revolusi bumi mengitari matahari, posisi / rotasi bumi, dan jarak / revolusi bulan mengitari bumi. Pernah mendengar latihan neigong yang men-tap “energi” bulan? Yang “ngelmu” seharusnya pernah mendengar ini. Medan magnet??? Lho katanya jangan berfantasi yang bukan-bukan?? Betul – dan ini bukan fantasi. Yang berfantasi adalah jika menganggap bulan sebagai sumber “energi” secara langsung! ( Apa dianggapnya bulan adalah seperti power plant tenaga listrik yg tinggal dicolok nyala?? )Betul matahari dan bulan mempunyai pengaruh ke tubuh tetapi BUKAN dalam bentuk energi secara langsung – energi ini terlalu kecil kuantitasnya – karena jika efeknya besar bisa dengan mudah diperhatikan dengan mata telanjang. Misalnya jika pagi hari kita bisa hanya loncat setinggi satu meter – tetapi pada malam hari kita bisa loncat setinggi dua meter. Kenyataannya tidak begitu bukan. Dan kita juga tidak pernah mendengar pembangkit listrik tenaga magnet bumi (PLTMB ) atau pembangkit listrik tenaga bulan (PLTB ) bukan? Jadi jelas medan magnet ini terlalu kecil untuk dijadikan sumber energi tubuh secara langsung, tetapi jika bicara “sinyal”, karena qi memang HANYA sinyal, well ini CUKUP BESAR impactnya. Semoga cukup jelas mengenai qi = sinyal YANG INTENSITASNYA SANGAT SANGAT SANGAT LEMAH.

Kalau misalnya kita menggerakkan tangan (atau anggota tubuh yang lain), secara sederhana ada dua parameter yang harus diterima oleh tangan yaitu satu : kuat lemahnya / cepat lambatnya gerakan tangan, dan yang kedua adalah : arah gerakan tangan. Untuk yang pertama diatur oleh kuat lemahnya sinyal. Yang kedua adalah diatur oleh sinyal tersebut diterima oleh bagian otot yang mana. (Khusus yang kedua sebetulnya tidak sesimple yang kita bayangkan, ini ada kaitannya dengan muscle memory. Kalau didetilkan, otak sebetulnya mengirim sinyal ke beberapa bagian otot secara sekaligus secara terkoordinasi, yang mekanismenya jelas sangat rumit, tetapi di pikiran kita simple – hanya “gerakkan tangan ke kanan” that’s it – karena kombinasi koordinasi sinyal yang rumit tersebut tersebut sudah terekam oleh muscle memory kita, sehingga otak tinggal “trigger” memory tersebut, selebihnya berjalan secara otomatis di bawah alam sadar kita.) Kemampuan otak mengontrol dua hal ini (kuat lemahnya gerakan tangan dan arah gerakan tangan), merupakan fakta yang sangat penting, karena sedikitnya menunjukkan dua hal:

1. Besar kecilnya tenaga yang bisa diatur oleh otak menunjukkan kuat lemahnya qi / sinyal bisa diatur oleh otak.

2. Arah gerakan tangan yang bisa diatur oleh otak menunjukkan otak bisa mengirim qi / sinyal ke titik tertentu dari tubuh kita.

Please note : kedokteran modern / dan kita orang awam pada umumnya tahu bahwa medianya adalah JELAS melalui urat syaraf tubuh, tetapi bagaimana otak bisa mentrigger sinyal-sinyal electrochemical (qi) tersebut secara tepat, presisi, dan terkoordinasi dengan sangat baik, masih merupakan misteri besar.

Ok kelihatannya so far cukup pas, tetapi kalau hanya seperti yang diceritakan di atas, bukankah ini hanya hal biasa? Yup betul untuk itu kita perlu membahas organ tubuh lain yang maha penting yang JUGA bisa diatur secara langsung oleh otak, yaitu KELENJAR TUBUH (English : gland). Ini sangat penting karena pada hakekatnya dari kemampuan otak mengontrol kelenjar tubuh inilah bisa dihasilkan kekuatan jauh yang jauh di atas rata-rata, yang disebut sebagai… apalagi kalau bukan tenaga dalam yang amat sangat sangat legendaris di dunia persilatan kita

Kelenjar tubuh mempunyai fungsi mengatur metabolisme tubuh. Dan otak bisa mengatur kelenjar tubuh secara langsung, yaitu melalui electrochemical signal (qi) tersebut, seperti halnya memberi perintah kepada tangan. Kelenjar tubuh dan otak merupakan sebuah mekanisme loop-back yang sangat rumit. Secara sederhana bisa digambarkan sebagi berikut : output dari otak dalam bentuk electrochemical signal / qi tersebut menjadi input yang mempengaruhi kelenjar. Sebagai respon kelenjar menghasilkan hormon dengan kadar tertentu, hormon ini melalui aliran darah mempengaruhi organ-organ tubuh, dan juga kelenjar-kelenjar yang lain – baik kelenjar yang terhubung langsung – maupun kelenjar yang terhubung melalui aliran darah. Respon dari organ-organ tubuh inilah yang akhirnya mempengaruhi metabolisme tubuh, dan karena ditrigger oleh hormon yang sama, memungkinkan organ-organ tubuh itu memberikan respon yang berbeda-beda tetapi terkoordinasi dengan baik. Hormon ini juga akhirnya menjadi input balik ke otak kita dalam bentuk peningkatan konsentrasi, atau sebaliknya, yang akhirnya kembali lagi mempengaruhi kualitas electrochemical signal yang dihasilkan otak, dan seterusnya, secara kontinu.

Kegunaan dari mekanisme loop-back ini sedikitnya ada dua:

1. Supaya tubuh bisa menyesuaikan dengan perubahan lingkungan sehingga metabolisme tubuh yang vital sebisa mungkin tetap berjalan tidak terganggu. Misalnya dalam suhu yang dingin tubuh membakar kalori lebih banyak supaya badan tetap hangat (sehingga efeknya adalah kita lebih cepat lapar di suhu dingin).

2. Kegunaan yang kedua adalah jika tubuh perlu melakukan meningkatkan metabolisme dalam seketika berdasarkan inisiatif sendiri – misalnya bergerak lebih cepat dari biasanya pada saat ada bahaya mengancam (menghindarkan mobil dari tabrakan, pukulan datang, pacar dicolek orang, etc). Supaya tubuh bisa mengeksekusi semuanya secara selaras – berarti seluruh bagian tubuh yang terkait, external & internal, harus dikoordinasikan dengan baik. Oleh karena itu, jika kita berada dalam sebuah situasi yang oleh otak kita diterjemahkan sebagai kondisi yang berbahaya, otak akan salah satunya memerintahkan kelenjar Adrenal untuk memproduksi hormon Adrenalin yang menjadi sinyal bagi seluruh bagian tubuh untuk berfungsi dalam kondisi “high alert” : jantung berdetak lebih cepat, pupil mata membesar, darah mengalir lebih cepat, otot berkontraksi secara maksimum, irama nafas lebih cepat, dan lain sebaginya.

Mekanisme loopback untuk memaintain metabolisme tubuh yang vital, seperti yang dijelaskan di atas, dalam dunia kedokteran modern disebut sebagai human homeostasis. Jika karena suatu sebab terjadi gangguan terhadap mekanisme ini, dikatakan tubuh dalam kondisi tidak fit / sakit. Efeknya yang bisa diamati adalah badan menjadi panas atau sebaliknya dingin. Tentu kalian sudah familiar, jika kita sakit, suhu badan meningkat, sampai kita berangsur-angsur sembuh, dan suhu tubuh kembali normal. Bandingkan kemiripannya dengan teori TCM (Traditional Chinese Medicine) yang berbasiskan neidan, dimana sakit disebabkan tubuh terlalu yin, atau terlalu yang. Sehingga tujuan dari TCM adalah menyeimbangkan (mem-balance) kembali yin dan yang dari tubuh. Caranya adalah dengan memberikan rangsangan melalui titik-titik akupuntur (nanti mengenai titik akupuntur ini lebih lanjut). Apa yang dirangsang? Qi! Dan qi tidak lain tidak bukan adalah electrochemical signal yang digunakan otak untuk mengontrol kelenjar yang pada akhirnya mempunyai efek ke metabolisme tubuh. (Mantab bukan!)

Mekanisme di atas sebagian besar dilakukan oleh pikiran bawah sadar kita. Bisakah ini dilakukan secara sadar? BISA, dan memang begitulah pada hakekatnya salah satu tujuan dari neigong adalah untuk bisa mengatur kelenjar-kelenjar ini secara sadar. Ini mutlak harus bisa dilakukan, karena hanya dengan demikian kita bisa mengatur kapan kita memerlukan peningkatan metabolisme tubuh untuk menghasilkan tenaga yang jauh lebih besar, daya reflex yang lebih tinggi, pikiran yang lebih tajam, sampai kepada fungsi-fungsi self-healing. Tetapi nanti dulu… apakah betul-betul bisa? Adakah buktinya? Well bukti secara menyeluruh dengan standar medis sekarang, memang belum ada, tetapi ada indikasi yang jelas bisa kita rasakan dan amati, dan tentu saja statement-statement dari ahli-ahli neigong yang (pribadinya) respectable – yang kalau dikaitkan dengan posisi-posisi kelenjar akan mempunyai kesamaan dengan ketepatan yang sangat mengagumkan. Berikut saya berikan dua contoh perintah / sinyal dari otak ke kelenjar tubuh yang pada akhirnya mempengaruhi metabolisme tubuh:

1. Jika pada saat akan bertarung kita merasa gentar, tubuh terasa lemas, tenaga dirasa susah keluar, gerakan menjadi lambat, reflex menjadi bebal. Ini fakta sehari-hari yang diketahui oleh banyak orang, dan sudah pasti hampir pernah dialami oleh semua martial artist. Tenaga dirasa susah keluar dan sebagainya, jelas menunjukkan terjadi perubahan metabolisme tubuh. Perubahan metabolisme tubuh dipengaruhi oleh kelenjar, yang walaupun di luar kemauan kita, ini jelas terjadi karena pikiran kita merasa gentar. Sebaliknya, kita juga tahu, dengan latihan yang disiplin kita bisa mengatur emosi kita, sehingga tubuh bisa dimaintain dalam state yang alert secara cukup, tidak terlalu alert karena akan cepat capai, dan tidak juga terlalu santai sehingga daya reflex kita berkurang. Ini contoh yang menunjukkan koneksi antara pikiran, kelenjar, dan metabolisme tubuh.

2. Kurang convincing? Contoh yang lain adalah pada saat kita akan berhubungan sex, khususnya laki-laki, maka adik kecil kita menegang. Ini terjadi karena perubahan metabolisme tubuh, yang efeknya terlihat jelas di adik kecil kita yang menegang dan memanjang tersebut. Perubahan metabolisme ini disebabkan oleh kelenjar testis. Jadi dari rangsangan visual lawan main kita yang luar biasa sexy, diterima oleh mata, diteruskan ke otak, diproses, dihasilkan output berupa sinyal yang diteruskan ke kelenjar testis tersebut, dan seterusnya. Hmm tetapi ini kan juga masih di luar kendali kita ya??? Boleh juga dianggap begitu. Tetapi saya masih ada contoh lain dimana bisa saja kita memejamkan mata, membayangkan perempuan sexy dan cantik, telanjang bulat, dengan payudara yang montok tetapi tidak terlalu besar, passhh, puting yang tidak terlalu besar tidak terlalu kecil, perut yang putih mulus, dan … dan paha yang putih mulus padat berjenjang, agak terbuka, tidur terlentang di ranjang dengan posisi yang setengah menggoda, terlihat nakal, tetapi juga terlihat sangat innocent akhirnya adik kecil kita bangun juga kan?? Sudah bangun? Terbukti-kan?? Dan memang demikian, ada latihan neigong yang memanfaatkan imajinasi (walaupun yang digunakan jelas bukan imajinasi wanita sexy).

Dua contoh di atas menunjukkan bahwa memang kelenjar bisa diatur oleh pikiran kita melalui sinyal electrochemical (qi).

IMHO inilah qi (dalam neigong / neidan).

Sebuah Essay tentang Kung Fu – 11

(Copas)

Mengenai shang dan-tian lebih tepat dibahas di pembahasan berikut karena ini erat kaitannya dengan mengalirkan qi ke seluruh bagian tubuh.

2. Mengalirkan qi ke seluruh bagian tubuh

Setelah qi berhasil ditimbulkan dalam jumlah cukup, selanjutnya kita berlatih mengalirkan qi tersebut ke seluruh bagian tubuh. Ini dimulai dengan membuka jalur-jalur meridian tertentu secara sistematis dan bertahap.

Yang juga tidak pernah berhasil dibuktikan keberadaannya secara convincing adalah jalur meridian. Tetapi seperti halnya qi, semua praktisi yang respectable menyatakan itu “ADA” dan bahkan masih ditambahkan pernyataan tegas bahwa itu harus “DIBUKA”. Dengan ide yang sama dengan pembahasan qi di atas, kita balik pemikirannya : bagaimana jika jalur meridian itu sudah ada dari dulu yang mana tidak lain dan tidak bukan adalah jalur urat syaraf kita, yang mana pada awalnya kita tidak sensitif terhadap perubahan metabolisme di situ, yang pada awalnya kita tidak bisa mengontrolnya, tetapi kemudian dilatih sehingga bisa kita menjadi lebih sensitif dan mengontrol.

Ini bukan hal yang mengada-ada dan ada contoh sederhana menggambarkan fenomena ini. Kita tentu sering melihat “permainan” menggerakkan bagian tubuh tertentu yang tidak semua orang awalnya bisa, tetapi jika dilatih dengan cara memfokuskan KONSENTRASI ke bagian tubuh tersebut akhirnya bisa juga. ( Please deh… saya tidak berbicara mengenai bagian tubuh yang itu ) Misalnya : menggerakkan ujung luar alis ke atas, mengaitkan jari kelingking kaki ke jari sebelahnya, menggerak-gerakkan kuping, dan lain-lain. Nah! You get the idea!

Tetapi di sini kita tidak berbicara hanya meningkatkan sensitifitas, melainkan betul-betul mengontrol seperti halnya kita menggerakkan tangan kita. Menggerakkan tangan? Yes, untuk mengerti ini mari kita bahas sedikit cara kerja otak menggerakkan tangan. Otak menggerakkan tangan dengan mengirim dua macam sinyal, satu sinyal ke bagian tubuh yang akan digerakkan, yang menentukan kemana tangan digerakkan. Sinyal yang lain mempengaruhi aliran darah dan chemical lain, yang diperlukan untuk men-supplai energi yang diperlukan tangan. Intinya ada dua mekanisme independen yang bekerja di sini. Artinya bisa saja kita berlatih memfokuskan pikiran seolah-olah kita akan menggerakkan tangan, tetapi pada kenyataannya tidak. Tetapi aliran darah dan chemical lain sudah bekerja, dan akhirnya energinya sendiri tidak terpakai. Apa yang terjadi dengan energi yang tidak terpakai tersebut? Sensasi mengalirnya sebuah “sesuatu” di jalur “tertentu”.

Dengan demikian apa yang diklaim oleh praktisi qi sebagai jalur meridian adalah : 100% BETUL TULEN, dan yang penting ini juga menjelaskan mengapa setiap usaha membuktikan / mencari adanya jalur lain selain urat syaraf adalah gagal. Karena jalur itu pada hakekatnya adalah urat syaraf itu sendiri. Sensasi ini biasanya tidak dirasakan karena biasanya selaras dengan gerakan tangan kita – dan secara natural kita lebih terfokus pada gerakan tangan, daripada kepekaan terhadap perubahan aliran darah dan chemical tubuh. Ada satu contoh yang gampang dicoba untuk merasakan sensasi ini. Setelah berlatih sampai peluh mengucur dan terengah-engah, cobalah diam, rilex-kan seluruh tubuh, dan rasakan sensasi yang terjadi setiap kita menarik nafas dan menghembuskan nafas. Tidak perlu susah-susah, sensasi itu akan dirasakan seketika itu juga. Tebakan saya ini adalah sisa aliran darah dan chemical yang berlimpah dihasilkan pada saat kita berlatih dengan keras sesaat sebelumnya. Bandingkan dengan apa yang kita rasakan jika kita bisa “menipu” pikiran, seolah-olah kita akan bergerak tetapi pada kenyataannya tidak.

Kalau begitu halnya, kenapa qi selalu harus mulai digerakkan dari dan-tian? Dengan alasan yang sama kenapa kita mulai berlatih mengumpulkan qi di area dan-tian, yaitu karena di situ adalah tempat yang mendapatkan rangsangan terbesar. Semakin jauh dari pusat rangsangan, semakin kecil rangsangannya, dan sehingga jelas semakin susah dilatih. Oleh karena itu kita berlatih step by step mulai dari area dan-tian dan seterusnya.

Dan dengan suksesnya kita melatih sensitifitas terhadap rangsangan, semakin sukses kita mengontrol urat syaraf di daerah tertentu, yang berarti semakin sukses kita “menipu” pikiran untuk mengalirkan darah dan chemical sebagai sumber energi yang se-olah diperlukan tubuh (padahal tidak), dan pada akhirnya memberikan rangsangan yang lebih besar, yang pada akhirnya memudahkan kita meningkatkan sensitifitas, dan akhirnya memudahkan mengontrol, dan seterusnya, dan seterusnya. Sampai seluruh tubuh bisa kita kontrol dengan mudah.

Dikatakan jalur meridian-nya telah terbuka dan qi-nya telah bisa bebas mengalir ke seluruh tubuh. Dan ini artinya adalah kita telah mempunyai metabolisme tubuh yang luar biasa efektif, tentu rasanya akan nyaman sekali.

Kalau begitu kenapa bahkan setelah qi-nya telah full, qi tetap harus digerakkan dari dan-tian? Klo soal sensitifitas, bukankah kita bisa konsentrasi langsung pada bagian tubuh tertentu, tanpa harus dimulai dari dan-tian dulu? Sebenarnya tidak tepat begitu, qi bisa dibangkitkan dari mana saja. Ingat ada pameo seluruh tubuh adalah merupakan dan-tian, hanya memang beberapa dan-tian tertentu yang karena sifat dan letaknya mempunyai nilai yang lebih dalam meningkatkan kemampuan qi kita. Perhatikan statement “seluruh tubuh adalah merupakan dan-tian”, ini selaras dengan penjelasan bahwa as long as bagian tertentu dari tubuh bisa kita tingkatkan sensitifitas-nya, dan bisa kita control, itulah dan-tian, dan itu berarti hampir seluruh urat syaraf dan tubuh biologis kita.

Jadi hanya sensasi?? Padahal tidak ada apa-apa yang baru?? JELAS TIDAK. Jika dalam diam saja kita bisa memfokuskan otak sehingga bisa memerintahkan energi lebih dari yang dibutuhkan, masuk akal-kan pada saat kita bergerak kita juga bisa memerintahkan otak untuk bergerak lebih kuat dan cepat dari kapasitas orang normal. Dan memang pada kenyataanya tubuh mempunyai kapasitas lebih sebesar 67% yang belum digunakan. That means much much more power my Man! Jika pikiran kita cukup kuat untuk “memerintahkan”nya.

Berbahaya tidak menggunakan tubuh lebih dari kapasitas rata-rata orang normal??? SANGAT. Tetapi jika kita sudah berhasil berlatih mengalirkan qi ke daerah tersebut, berarti kita sudah berhasil mengalirkan supply energi lebih besar dari seharusnya, dan ingat pada akhirnya supply energi tersebut akan diconvert menjadi ATP, dimana kegunaan ATP tidak hanya untuk menggerakkan tubuh, termasuk metabolisme tubuh. ATP yang tidak terpakai – SEHARUSNYA DIPAKAI OLEH TUBUH UNTUK MEMPERBAIKI JARINGAN TUBUH SEHINGGA LEBIH KUAT DAN ULET – karena ATP sangat tidak stabil dan selalu harus di-recyle hampir seketika setelah pembentukannya. Dengan metabolisme yang lebih baik seperti ini, tubuh kitapun lebih siap untuk digunakan lebih dari kapasitas maksimum normalnya (yang hanya 33%). Tetapi memang harus step-by-step, otherwise bisa berbahaya. Tentu kita sering mendengar pameo ini bukan : luka dalam karena berlatih terburu-buru – dan sekarang kita punya gambaran kira-kira kenapa itu bisa terjadi.

Lanjutan bahasan mengenai shang dan-tian

Dari pembahasan mengenai qi, kita mengerti kenapa pengumpulan qi tidak dimulai dari shang dan-tian (yaitu : karena letaknya paling jauh dari intestine, dan paling jauh dari pusat gaya berat tubuh). Lantas kalau begitu, kenapa shang dan-tian juga dianggap penting sehingga dikategorikan sebagai salah satu dan-tian?

Ada istilah dalam Taoism yang disebut “three treasures”, yaitu : jing (vital essence / sperma / DNA / kode genetik), qi (dalam arti nafas / energi), dan shen (mind / pikiran / spirit / intent).

*** Jing adalah cetak biru kita – DNA / kode genetik kita – nothing we can do about it.

*** Qi dalam arti nafas adalah salah satu sumber energi kita (selain makanan), dan jelas karena tanpa nafas kita segera mati.

*** Shen adalah pengatur seberapa besar kita mau mengeluarkan tenaga dan seberapa besar kita bisa push tubuh kita sampai dengan limit tertingginya – yang nyatanya untuk orang biasa (yang bukan seorang praktisi qi) maksimum rata-rata hanya sampai dengan 33% dari kapasitas tubuh. Contoh gampang adalah lifter pada saat ingin melakukan angkat berat, atau sprinter pada saat ingin sprint, selalu memfokuskan seluruh spirit-nya (shen-nya) untuk mencapai performance maksimum, dan kehilangan konsentrasi / semangat berujung pada penurunan performance yang significant.

Jing menentukan qi dan shen kita. Kemudian qi mempengaruhi shen, dan sebaliknya shen mempengaruhi qi. Qi dan shen mempengaruhi jing (sperma) kita. Ketiganya terpisah (misalnya bisa dilatih terpisah – kecuali jing) tetapi juga saling terkait.

Tempat dari shen (mind) adalah otak, jika kita bisa meningkatkan metabolisme otak, dengan sendirinya mind / spirit kita menjadi lebih tajam. Kita tentu pernah merasa stress bukan – bisakah kita berkonsentrasi dengan baik pada saat kita stress dan capai? Tentu tidak. Dan sebaliknya jika metabolisme tubuh baik / tubuh dalam kondisi sehat dan segar, kita bisa berpikir lebih jernih dan mempunyai spirit yang kuat (terbukti dengan pekerjaan yang lebih cepat selesai). Jadi otak penting dalam meningkatkan daya fokus kita dalam mengalirkan qi ke seluruh tubuh, qi yang mengalir ke seluruh tubuh meningkatkan metabolisme tubuh, yang pada akhirnya juga meningkatkan lebih tinggi lagi kemampuan fokus otak (shang dan-tian), dan seterusnya. Sedemikian pentingnya mind (karena bisa meningkatkan qi / metabolisme tubuh), sehingga itu dianggap sebagai salah satu dan-tian. Dan memang arti dari pada dan-tian adalah : penghasil pil obat; dimana tien = ladang / sumber, dan = pil obat. Mind adalah penghasil “pil obat” internal.

3. Qi ditingkatkan dengan latihan pernafasan dan pengejangan tubuh

Latihan dilakukan dengan pengejangan bagian tubuh tertentu, dengan posisi dan gerakan tertentu, disertai variasi dari nafas-nafas pendek, bernafas secara lambat, atau simply menahan nafas / mengosongkan nafas dalam jangka waktu yang relatif lama.

Dari bahasan di atas, kita tahu shen (mind / pikiran) mempengaruhi metabolisme tubuh. Tetapi kita juga tahu, metabolisme tubuh tidak bisa bekerja tanpa oksigen. Oksigen dihasilkan dari proses pernafasan (qi bisa berarti nafas). Jadi kita bisa mengerti latihan pernafasan artinya adalah kita meningkatkan kemampuan tubuh menyerap oksigen yang pada akhirnya memperkuat metabolisme tubuh / memperkuat aliran qi di tubuh kita. Dan selanjutnya metabolisme tubuh yang baik juga akan meningkatkan kemampuan pikiran kita, yang berarti meningkatkan kemampuan metabolisme tubuh lebih lanjut lagi, dan seterusnya.

Sport modern mengenal latihan yang disebut altitude training (http://en.wikipedia.org/wiki/Altitude_training). Latihan ini intinya adalah mengurangi supply oksigen sehingga tubuh meng-adjust dengan meningkatkan jumlah cell darah merah yang pada akhirnya meningkatkan performance kita sebagai atlit. Kalau kita perhatikan cara-cara latihan pernafasan untuk membangkitkan qi : menahan nafas, mengosongkan nafas, nafas-nafas pendek dan cepat, dan lain-lain, jelas menimbulkan efek yang sama yaitu : berupa pengurangan supply oksigen. Sehingga pada akhirnya, pada saat kita bernafas normal, secara total kita mendapat supply oksigen yang lebih banyak.

Kita tentu sering mendengar untuk berlatih qi sebaiknya kita berlatih di gunung. Ini bukan masalah gunung memang relatif lebih sepi dan dingin, tetapi juga karena kadar oksigen di gunung relatif lebih rendah, alias inilah yang disebut sebagai altitude training tersebut. Jadi carilah gunung yang tinggi dimana ketinggiannya sekitar 2500 meter dari permukaan laut. Di ketinggian tersebut kadar oksigen berkurang sekitar 20%-nya. Sehingga pada saat kita kembali ke ketinggian yang lebih rendah, dimana kadar oksigen lebih tinggi, tubuh kita sanggup menyerap oksigen yang lebih banyak dari biasanya. Yang ujungnya tentu adalah peningkatan performance kita tersebut.

Intermezzo : banyak yang sering bertanya… pada saat bertarung, kita seharusnya bernafas seperti apa? Jawabannya JUSTRU HARUS DIBALIK, yaitu pada saat bertarung, kita harus menghisap UDARA SEBANYAK-BANYAKNYA. Jadi dengan demikian kemampuan tubuh yang bisa menyerap oksigen lebih efektif, lebih efektif lagi dengan lebih banyaknya udara yang masuk.

Tetapi kita juga sering mendengar untuk mendapatkan energi yang sebesar-besarnya, berlatihlah di pantai. Ini bukan karena pantai yang luas sehingga kita bisa menghisap energi sebanyak-banyaknya. Tetapi karena di pantai kadar oksigen lebih tinggi, hasil latihan kita di gunung yang meningkatkan kemampuan penyerapan oksigen, diamplifikasi dengan supply oksigen yang lebih banyak di pantai. Dengan demikian (jangan bosan yach…) : kemampuan metabolisme tubuh meningkat dengan cepat, sehingga mind lebih kuat, dan pada akhirnya meningkatkan kemampuan metabolisme tubuh lagi, dan metabolisme tubuh yang baik meningkatkan kemampuan tubuh menyerap oksigen lebih baik lagi. Jadi yang terbaik latihan dimana di gunung atau di pantai?? Berlatih-lah qi secara berganti-ganti : 18 hari di gunung, 15 hari di pantai. Kenapa 18 hari? Setelah 18 hari di gunung, tubuh sudah meng-adjust dengan kadar oksigen yang rendah, sehingga tidak terlalu efektif untuk dilanjutkan lebih lama. Setelah itu lanjut latihan di pantai, dengan hasil yang kita capai di gunung, kita bisa meningkatkan kemampuan tubuh secara significant. Kenapa 15 hari? Karena setelah 15 hari, efek dari latihan 18 hari di gunung sudah kembali normal alias hilang. Jadi kembali ke gunung lagi

Latihan qi disertai dengan pengejangan sebagian atau seluruh bagian tubuh. Dengan mengikuti pembahasan di atas, tentu bisa ditebak… supply oksigen dibatasi, dan di lain sisi kebutuhan tubuh akan oksigen ditingkatkan. Hasilnya tubuh akan meng-adjust lebih keras lagi untuk meningkatkan kemampuan-nya menyerap oksigen. Kalau begitu kenapa tidak dilakukan sambil bergerak saja, seperti memainkan jurus-jurus cepat atau shadow boxing? Bisa saja, tetapi latihan pengejangan mempunyai keuntungan meningkatkan kemampuan otak (shen) untuk fokus, yang pada akhirnya meningkatkan metabolisme tubuh dan seterusnya.

4. Hal-hal lain

Qi tidak bisa dilepas dari tubuh biologisnya

Dari penjelasan di atas seharusnya jelas kenapa qi tidak bisa dilepas dari tubuh biologisnya, karena qi dan jalur meridian adalah tubuh biologis itu sendiri yang dimanfaatkan sampai ke titik maksimum-nya.

Terjadi perubahan bentuk dan tekstur pada tubuh

Saya hanya membayangkan jika kita bisa memfokuskan pikirian sedemikian kuatnya sehingga memerintahkan tubuh untuk menghasilkan energi sebanyak-banyaknya, tetapi tidak terjadi pelepasan energi… hmm… kemanakah semua energi tersebut, bermanifestasi terhadap masa otot yang membesar?? Perubahan metabolisme tubuh yang luar-biasa besar sehingga tampak terjadi perubahan warna di kulit? Mungkin, sementara ini kita simpan itu untuk bahan diskusi lain

Penutup

Please note : artikel ini masih sangat spekulatif dan jauh dari sebuah konklusi yang bisa dipertanggung-jawabkan. Dan memang tujuannya belum sampai ke sana. Tujuan dari tulisan ini hanyalah men-trigger sebuah pemikiran awal yang berimbang dimana diharapkan kedua kubu yang percaya TD dan yang skeptis TD bisa berdiskusi dengan lebih baik. Paling sedikit diharapkan ada dua hal yang bisa berubah:

1. TD selalu dilatih dalam sebuah komunitas tertutup. Salah satu tujuannya adalah untuk menghindari resiko yang terjadi jika salah latihan – resiko ini memang besar karena TD memang secara spesifik bermain-main dengan metabolisme tubuh dan mind kita. Mungkin dengan masukan dari bidang ilmu lain, resiko ini bisa dihindari, atau minimal diperkecil, sehingga TD bisa disebar-luaskan dalam sebuah komunitas yang lebih luas. Toh rasanya kegunaan terbesar TD di jaman sekarang adalah kesehatan. Sesuatu dengan tujuan yang begitu positif, bagus sekali kalau bisa diketahui secara gamblang oleh setiap orang.

2. Jika selama ini TD dianggap sebagai sebuah kekuatan supra-natural / mistik, mungkin dengan pemahaman yang lebih baik, TD menjadi terang benderang seperti kegiatan olah raga sehari-hari. Dengan demikian tidak ada lagi kecurigaan bahwa TD merupakan aliran sesat atau bertentangan dengan religion tertentu. Dan pemahaman bahwa TD bukanlah kekuatan supranatural / mistik, menghindarkan kita dari sikap pasrah menerima – yang kurang pas.

Dengan demikian diharapkan kita bisa mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari TD dan pada akhirnya mengembangkannya seluas-luasnya, tidak hanya oleh praktisi, tetapi juga dari disiplin dan kebijakan dari bidang ilmu lain.

 

Summary dari “Qi dan Jalur Meridian – sebuah sudut pandang lain”

1. Qi = peningkatan metabolisme tubuh yang disertai dengan sensasi dari peningkatan kepekaan urat syaraf tubuh

2. Jalur meridian = urat syarat yang sudah ditingkatkan sensitifitas-nya terhadap sensasi metabolisme tubuh

3. Qigong = latihan dengan cara mengurangi supply oksigen, bersamaan dengan ditingkatkannya kebutuhan tubuh akan oksigen, dengan tujuan meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyerap oksigen, ditambah latihan peningkatan kemampuan mind (shen) untuk fokus, yang secara overall akan meningkatkan kemampuan kita sebagai atlit