PABUCI (PANCERBUMI CIKALONG/PASAR BARU CIANJUR)

(copas)

Sikap dari salah satu falsafah yang menjadi acuan di Paguron Pancerbumi aliran Cikalong adalah “Jaga diri”.  Berbicara tentang jaga diri dimulai dari membawa diri dan mawas diri.
–  Membawa diri, aplikasinya dalam silat Pabuci dimulai dari sikap awal yang harus tertib, tidak terburu-buru, juga berurutan (dalam   bahasa Sunda : entep seureuh), lembut, bersahabat, jangan sampai mengganggu orang lain atau menjadi orang lain tidak nyaman gara-gara perilaku kita.
–  Mawas diri artinya, kita dalam gerakan selanjutnya setelah membawa diri tidak terlepas dari keadaan waspada, ini pun harus berbaik sangka (Khusnudhon) , tidak berburuk sangka (Suudhon) untuk menjaga keselamatan kita juga.
Memang sebenarnya yang menjadi pokok utama kita mencari keselamatan, dari jaga dirilah dengan membawa diri dan mawas diri mudah-mudahan kita mendapatkan keselamatan.  Namun, prosesnya kadang-kadang dari awal sampai akhir kita mendapat suatu hambatan atau gangguan yang tidak diinginkan.  Disini baru yang namanya jaga diri dilanjutkan dengan memakai jurus membela diri supaya kita mendapat keselamatan untuk semua (baik kita maupun lawan) sampai titik akhirnya baru akan kelihatan bentuk dari  jati diri kita.

Sekilas Tentang Sejarah Berdirinya PABUCI

PABUCI adalah singkatan dari Pancerbumi Cikalong atau Pasar Baru Cianjur yang merupakan tempat tinggal Gan Uweh, dimana para inohong Pancerbumi belajar meniti ilmu tentang Maenpo Cikalongan.
Awal berdirinya PABUCI seiring dengan adanya dorongan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur yang mempunyai  Tiga Motto Pilar Budayanya yaitu ngaos – mamaos – maenpo.
–   Ngaos : Kab. Cianjur terkenal dengan masyarakatnya yang religius, sehingga ngaos (ngaji) diangkat untuk memperlihatkan atau menanamkan pendalaman agama Islam termasuk seni Qiro’ahnya.
–   Mamaos : Juga Kab. Cianjur ini sudah dikenal terutama oleh masyarakat Jawa Barat dalam seni suara tembang lagu yang khas, dikenal dengan nama Cianjuran.
–   Maenpo : Istilah Pencak Silat di Kab. Cianjur.  Ini pun menjadi suatu perhatian dari Perintah Kab. Cianjur untuk dikembangkan dan dilestarikan lebih lanjut.
Kembali, atas dorongan Tiga Motto Pilar Budaya Cianjur inilah aliran Cikalong diharapkan membuka diri karena yang tadinya selalu tertutup dan merupakan tabu kalu diperlihatkan secara terbuka.  Tentunya bukan itu saja yang menjadi dorongannya.  Alasan lainnya diantaranya, disebabkan oleh sudah semaraknya Pencak Silat Beladiri import (beladiri luar negeri), dan kekhawatiran ilmu silat tradisional ini lama-lama akan menjadi punah, oleh karena itu  perlu diamalkan demi kelestariannya.
Dibobotohan oleh kasepuhan H. Ceng Suryana, H. Azis Asy’arie, Letkol Harun (Alm.), dibantu oleh Pak Ujang Saepudin membuat sebuah kelopok kecil yang kegiatannya hanya berkumpul dan latihan saja.  Tidak terasa, perkembangannya cukup pesat dari waktu ke waktu ditambah lagi mendapat sambutan dari organisasi silat Jawa Barat, yaitu PPSI cabang Cianjur, terlahirlah kader-kader muda PABUCI yang dapat membantu dalam bidang pelatihan. Dalam semangat-semangatnya, PABUCI di tatar Kab. Cianjur salah seorang muridnya, yaitu putra H Azis  memberitahu bahwa dia melihat undangan dalam tayangan internet oleh sahabat silat kelompok pecinta silat tradisional Indonesia, mengundang kepada semua tokoh-tokoh silat betawi untuk bisa bertemu muka di riungan Padepokan TMII. Mulai dari sinilah PABUCI dan FPPSTI bergabung bergandengan saling mendukung dari waktu itu sampai sekarang kurang lebih 2 tahun berjalan.
Mari kita lirik PABUCI kebelakang, kalo barusan kita bicara ke hilir, sedangkan jika di lirik ke hulu, Sesepuh-sesepuh PABUCI mendapatkan ilmu aliran pencak silat Cikalong langsung dari R.H.O Soleh (Gan Uweh) khusus H. Ceng Suryana merupakan muridnya yang paling menonjol diantara murid-murid lainnya yang masih ada, karena murid-murid Gan Uweh banyak yang sudah meninggal, diantaranya H. Mahfud (Alm) , M. Yayan Sofian (Alm),  Let.Kol CKA. Rd. Abdurrauf, SH (Alm) yang merupakan murid senior, sedangkan yang lain H. Unay Syahroni (Alm), Mas Kasno (Alm) termasuk putranya sendiri R. Udung Abdullah (Alm).
Cerita Gan Uweh sendiri sudah banyak yang tahu, yaitu sebagai murid dari 2 orang guru, sama-sama aliran cikalong yang berbeda karakter, masih saudara kakak beradik yaitu R. Idrus yang berkarakter silat Berehan (mau mengalah dengan jalan mundur) sedangkan R. Muhidin berkarakter keras (selalu maju tidak pernah mundur)
Jika di telusuri ke atas lagi, R. Idrus mendapat ilmu dari R. Obing  dan berbeda dengan R. Muhidin mendapatkan ilmu dari R. Brata. jika ditelurusi lebih dalam lagi R. Obing dan R. Brata, keduanya merupakan murid dari R. H. Ibrahim sebagai Pencipta Pencak Silat Aliran Cikalong.

GEONG

Kita mulai lagi dgn kaidah GEONG, artinya adalah gerakan yang mengikuti arah tenaga serangan lawan yang diantisipasi dgn gerakan memutar membentuk lingkaran[ bulatan] utk mencapai suatu tujuan.
Filosofinya kira2 klo ada niat seseorang, baik atau tidak ikuti saja, tak usah dilawan tapi kita tetap waspada dan harus tahu ilmunya utk  bisa  jadi aman buat kita.
Aplikasi gerakannya ,apabila ada  seseorang menyerang kita misalnya serang pukul jangan ditangkis atau menghindar tapi cukup ditempel rasa dgn tangan mengikuti arah tenaganya dgn kaidah geong Cikalong memutarkan gerak tangan dan badan  balik menyerang utk diselamatkan ,kita maupun lawan.

Utk aplikasi klo ada berpasangan susun tempel dilanjut kaidah aplikasi jurus lainnya seperti tomplok harizontal trus dicoba vertical alias banting, dll.      Bagi yang kaga ada pasangan jauh dari teman…… cukup dgn aplikasi  tangan kiri lawan tangan kanan, bentuk kasusnya bayangin aja sendiri, misalnya kecil2an aja telunjuk tangan kiri dipatahin oleh tangan kanan. Diobatin harus bisa menjadi sebaliknya telunjuk tangan kanan dipatahin tangan kiri ,terus saja bolak balik.

Mari kita coba lagi utk ngelanjutin bahasan salah satu teknik kaidah maenpo Cikalong yaitu  SALIN.
Salin adalah salah satu bentuk kaidah maenpo Cikalong yg gunanya untuk mengatasi dua belah tangan lawan oleh dua belah tangan kita ….menjadi diatasi oleh sebelah tangan saja…….artinya membebaskan salah satu tangan kita…atau dgn kata lain dalam ilmu konstruksi asalnya dua tumpuan …menjadi satu tumpuan, sepertidalam membangun jembatan layang. ……… PERAGAANNYA   ;      Kedua belah tenaga tangan lawan dibendung seimbang dengan tenaga Madi istilah maenpo Cikalong,……Serongkan dan tumpangkan tangan kanan kita diatas tangan kiri lawan sambil  membawa tangan kanannya.   Pada saat itu lepaskan tangan kiri kita menjadi bebas……. InsyaAlloh lawan akan terkecoh.

BEREHAN

Apa itu Berehan?
Berehan berasal dari bahasa sunda adalah sifat akhlak baik yang artinya selalu memberikan apa saja yang dikehendaki atau di minta oleh orang lain tidak pernah menolak, saking baiknya apabila ada orang yang minta apapun selalu Ok dan mempersilahkannya dengan ikhlas.
Dalam aplikasi silat PABUCI kalo sudah bisa sampai tahap ini, akan menjadikan sesuatu yang lebih ringan dan efisien untuk melakukan apasaja yang kita inginkan dan membuahkan hasil yang optimal
Filosofi berehan ialah KEPASRAHAN HIDUP, apapun yang diberikan oleh-Nya pahit maupun manis selalu berterimakasih (disyukuri). Lillahhitaalla.
Berehan= Keprasahan Hidup…
Ini ilmu yang sangat tinggi, kerena untuk mencapai ke tingkat Berehan dalam silat tentu kita haru memiliki dasar yang kuat mengenai 3 hal (ini menurut saya lho ya…) yaitu :
1. Kecerdasan Emosional
2. Kecerdasarn Pikiran
3. Kecerdasan Otot

Kecerdasan Emosional ini merupakan yang pertama kali harus di pupuk oleh seorang pendekar… untuk bisa sampai pada tingkat ini tentu akan sangat susah, kenapa? karena setiap orang yang sudah merasa memiliki bekal beladiri tentu akan merasa lebih bisa, lebih jago dan lebih-lebih yang lain padahal ada yang lebih jago dari segala-galanya yaitu YME….. akibatnya seorang pendekar kalo dalam tokoh jawa kuno selalu menjadi sok jagoan dan gampang emosi.. Nah disinilah mungkin diperlukan kecerdasan emosi seorang pendekar untuk menganalisis kita harus sabar atau ikhlas… kalo tidak maka pendekar tersebut akan cenderung mudah terpancing dan menjadi orang yang sombong dan kalo dalam bahasa silat mungkin akan kita tangkis, kita lipat atau bahkan kita potong (ini mestinya ahli silat yang jelasin)… nah saya lihat di PABUCI sudah menerapkan falsafah ini, tentu saya sangat salut dengan paguron ini.
Kecerdasan Pikiran ini merupakan kelanjutan dari kecerdasan emosi… kenapa? karena setelah kita mampu mengendalikan pikiran kita, tentu dengan cepat kita harus menggunakan pikiran kita untuk berfikir apa langkah selanjutnya… orang yang telah sabar dan ikhlas namun tidak memiliki kecerdasan pikiran akan cenderung untuk selalu ditindas karena kita selalu mengalah… mestinya kita mengalah untuk menang, bukan mengalah karena kita memang tidak mampu menganalisa lanjutanya… hee… hee.. Kalo dalam implementasi, kita sudah menerima pukulan atau yang lain dengan ikhlas maka, sesaat itu juga kita harus berfikir bagaimana cara menerima pukulan yang tidak membahayakan kita, bahkan kita dapat langsung berbalik menyerangnya… ini sangat sulit… benar-benar sulit..
Terakhir, Kecerdasan Otot.. ini adalah langkah terakhir terhadap kedua langkah diatas… kecerdasan otot digunakan untuk melakukan eksekusi terhadap seberapa besar tenaga yang mestinya kita gunakan, menggunakan organ mana yang paling efektif dan analisis yang lain…

Dalam aliran cikalong, harus ingat prinsip baku yaitu : MADI, SABANDAR, KARI.
Serangan harus diterima dulu, itu adalah MADI…, kemudian ada rubahan dengan SABANDAR, baru kita bisa balas menyerang itu yang disebut KARI…
jadi kalo dari pertanyaan pancasona hanya terdapat MADI dan KARI, mana ditengah SABANDARnya
Sekarang apa hubungannya dengan BEREHAN??? berehan disini maksudnya adalah tidak setiap serangan itu dikasih begitu saja, tapi bukan berarti ada pamrihnya.. yang jelas harus ikhlas.. Jadi sebenarnya berehan itu ada ilmunya.. sebaiknya harus belajar tentang itu… Secara umum kalau ada serangan itu dikasih (berehan)  dengan MADI tenaga kosong yang tidak bisa terlepas dengan tetap menggunakan RASA untuk memantau terus, sedangkan SABANDARnya juga memakai tenaga kosong,  baru KARI-nya bisa memakai TENAGA SATU, TENAGA SETENGAH, atau TENAGA KOSONG seperti yang di bilang Patih Gajahmada tentang Kecerdasan Otot artinya kalo dengan TENAGA SATU lawan bisa berakibat celaka, Kalau dengan TENAGA SETENGAH atau KOSONG lawan bisa selamat.

Berehan= Keprasahan Hidup…
Inilah indahnya silat, penuh dengan makna filosofis yang bila digali bisa menyelamatkan kita baik di dunia maupun akhirat. Amien.
Setahu saya konsep berehan ini merupakan bagian dari konsep tasawwuf. Berehan berasal kata dasar Bere, pemberian sehingga menjadi selalu memberikan apa saja yang dikehendaki atau di minta oleh orang lain tidak pernah menolak. (Dermawan).
Sahabat, begitu mendapat penjelasan dari Aki Sija mengenai Berehan, sontak pikiran saya teringat sebuah artikel yang ditulis oleh kang Jalal. Coba simak tulisan dibawah ini, saya kira terdapat kaitan yang sangat erat antara dunia tasawwuf dengan silat bila kita menggali makna filosofisnya misalnya dalam konsep Berehan.
Dalam artikel kang Jalal disebutkan yang mempercepat orang mencapai derajat yang tinggi di sisi Allah Swt. bukanlah frekuensi shalat dan puasa. Bukankah semua ibadah itu hanyalah ungkapan rasa syukur kita kepada Allah, yang seringkali jauh lebih sedikit dari anugerah Allah kepada kita? Yang sangat cepat mendekatkan diri kepada Allah, pertama, adalah al-sakha (kedermawanan). Nah al-sakha ini sama dengan berehan.

Motto PABUCI : bersilat, bersilaturahmi, berolah raga, berseni yang beretika.

Bersilat :   Dalam kajian ilmu yang dikembangkan PABUCI memang terfokus dgn
kejadian2silat.
Adapun kaidah2 teknik silatnya ini benar2 dr aliran Cikalong yg berasal dari R.H. Ibrahim seorang ulama sbg penciptanya dan melalui penerus generasi pertamanya yaitu R. Obing dan R. Brata terus ke generasi kedua R. Idrus dan R. Muhidin terus ke generasi ketiga R.H.O. Soleh dari dia PABUCI merupakan generasi keempat yg diasuh dan dikelola oleh H. Ceng Suryana, Pa Ujang Saepudin dan R.H. Azis Asyarie.

Silat aliran Cikalong ini kaidahnya banyak mengutamakan kepekaan rasa . Ciri khasnya dalam pembelajaran awalnya dimulai dr rasa gerak yg kasar kemudian diteruskan dgn rasa gerak yg halus.
Bersilaturahmi :  Tujuan utamanya memperbanyak silaturahmi shg PABUCI mendambakan jalinan
hubungan dgn siapapun se luas2nya dalam koridor tentang kebaikan.
Punya kawan seratus orang masih terlalu sedikit.
Punya lawan satu orang sudah terlalu banyak.

Sup Terapi

(copas)

Kekuatan penyembuhan sup: sesuatu yang baik ilmuwan dan nenek anda pun dapat menyetujui. Dari membantu Anda menurunkan berat badan untuk pemanasan Anda dari dalam ke luar untuk meningkatkan kekebalan Anda, apalagi dalam udara dingin, sup sangatlah berguna. Berikut mari kita lihat lebih dekat apa yang bisa Anda lakukan untuk memperoleh manfaat dari kekuatan sup dalam penyembuhan yang luar biasa.

Kekuatan penyembuhan sup
Pepatah Cina kuno menyatakan bahwa seorang dokter menggunakan makanan yang baik dulu, kemudian baru obat-obatan. Penyembuhan terapi sup bisa menjadi langkah pertama dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit. Nilai terapeutik sup berasal dari tubuh Anda yang dapat menyerap nutrisi dari bahan-bahan yang telah diuraikan oleh mendidih.
Berikut adalah beberapa tips sup penyembuhan yang akan menjaga kesehatan dan umur panjang Anda:

1. Menurunkan berat badan dengan sup
Obesitas sedang meningkat di seluruh dunia industri, menghasilkan peningkatan yang mengejutkan dalam tingkat penyakit jantung, stroke, kanker, dan diabetes. Anda dapat menghitung sendiri dari statistik jika Anda makan semangkuk sup setidaknya sekali sehari. Sup bergizi rendah garam akan memelihara Anda sebagai kelebihan ketika tubuh membuang limbah. Telah ditemukan bahwa orang yang makan satu porsi sup per hari kehilangan lebih banyak berat badan daripada mereka yang makan jumlah kalori yang sama, tetapi tidak makan sup. Sup buatan sendiri adalah yang terbaik bagi Anda, karena sup kalengan cenderung dimuat dengan garam dan bahan kimia. Saran saya adalah menggunakan sayuran organik bila memungkinkan. Herbisida dan pestisida dapat menghancurkan sistem kekebalan tubuh dan kelebihan itu dengan racun-racun yang terkandung di dalamnya.

2. Membangun kekebalan
Sistem kekebalan Anda membutuhkan banyak mineral untuk dapat berfungsi dengan baik dan terkadang diet ala Barat tidak selalu berhasil dan menghantam sasaran. Ketika Anda perlahan-lahan mendidihkan makanan dengan api kecil, perlahan akan keluar energi dan sifat terapeutik makanan, menjaga nilai gizi makanan. Perlu diketahui bahwa mendidihkan makanan dapat menghancurkan setengah dari vitamin yang ditemukan di sayuran, jadi memasaklah sup di atas api kecil.
Sup Meningkatkan Imun
Didihkan bahan-bahan tersebut selama 30 menit: kubis, wortel, jahe segar, bawang, oregano, jamur shiitake (jika kering, mereka harus direndam terlebih dahulu), rumput laut, dan semua jenis labu dalam kaldu ayam atau sayuran. Kubis dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, jahe mendukung pencernaan yang sehat, dan rumput laut membersihkan tubuh. Jamur shiitake mengandung coumarin, polisakarida, dan sterol, serta vitamin dan mineral yang meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Makanlah sup ini setiap hari untuk membangun yang kuat dan sistem kekebalan tubuh yang sehat.

3. Detoksifikasi tubuh
Sebagai cairan, sup sudah membantu Anda membasuh limbah dari tubuh Anda. Bila Anda memilih bahan detoksifikasi, seperti yang ditampilkan dalam resep di bawah ini, Anda benar-benar merawat tubuh Anda untuk membersihkan secara internal. Kaldu di bawah ini menawarkan banyak manfaat: ia mendukung dalam detoksifikasi hati, meningkatkan sirkulasi, mengurangi peradangan, dan tubuh Anda dengan replenishes mineral penting.

Kaldu Super Detoksifikasi
Didihkan bahan-bahan berikut selama 1-2 jam di atas api rendah: adas manis/kembang pekak, brussels sprout, kol, Swiss chard, ketumbar, sayuran, dandelion, adas, bawang putih, jahe, kale, daun bawang, jamur shiitake, sawi, lobak daikon, rumput laut, kunyit, dan selada air. Minum 8-12 ons dua kali sehari. Anda dapat menyimpan kaldu ini dalam lemari es sampai satu minggu, namun lebih baik hidangkan sup ketika masih fresh karena setiap hari, nilai terapeutik bisa berkurang.
Di samping menggunakan ramuan sup pembersihan, Anda dapat mencoba suplemen herbal pembersihan. Untuk membersihkan secara lembut dan perlahan tapi sangat kuat, bisa menggunakan ramuan Cina, yaitu Internal Cleanse yang meningkatkan kemampuan hati untuk membersihkan tubuh dan racun lingkungan.

4. Pemanasan dengan sup hangat
Anda selalu ingin makan selama musim. Sup memberikan sesuatu yang dirindukan tubuh dalam cuaca dingin. Ketika Anda memasak makanan ke dalam sup, Anda menambahkan banyak gizi yang bangsa Cina sebut “energi pemanasan” ke dalam makanan. Pemanasan makanan untuk fitur dalam sup Anda meliputi: daun bawang, bawang, lobak, bayam, kale, brokoli, quinoa, ubi jalar, labu, bawang putih, daun bawang, dan peterseli. Sebagai rempah-rempah, kunyit membantu sirkulasi, meningkatkan imun terhadap cuaca dingin.

5. Cepat sembuh
insting seorang ibu, ketika Anda sakit, tidak ada penyembuhan yang lebih baik daripada memakan sup. Alasan untuk ini adalah bahwa sup tidak membutuhkan banyak energi untuk mencerna, membebaskan tubuh Anda untuk memerangi infeksi.
Mustahil untuk berbicara tentang kemampuan penyembuhan sup tanpa menaruh perhatian pada sup ayam buatan sendiri. Penelitian telah menemukan bahwa sup ayam dapat meringankan pilek biasa dengan menghambat peradangan – membantu untuk memecah tersumbatnya dan mengurangi aliran sekresi hidung.
Sup ayam mungkin tidak secara langsung mengobati penyakit pada saat cuaca dingin, tetapi hal ini membantu meringankan beberapa gejala dan dapat membantu sebagai tindakan pencegahan. Banyak pasien saya tetap formula herbal Cold & Flu di lemari obat mereka sehingga ada yang mendukung pemulihan ketika dingin menyerang.
Dalam pengobatan Cina, Anda akan secara tradisional diberi sup tonik khusus sesuai dengan kebutuhan Anda, dan untuk tingkat perawatan pribadi, lebih baik untuk berkonsultasi dengan praktisi kesehatan yang ahli pengetahuan gizinya.

P.S.R.I Syahbandar

(copas)

Tangan yang keras, buku kepalan yang hitam menjadi pertanda seseorang pesilat Syahbandar telah mengalami “remuk daging”, sebuah istilah yang familiar di lingkungan Persatuan Silat Ras Aksa Indonesia (PSRI) Syahbandar, sebagai sebuah metode pelatihan kekuatan tangan dengan cara menghancurkan benda-benda keras. Metode ini merupakan pelatihan dasar yang juga menjadi ciri khas perguruan silat ini dalam setiap atraksinya.

TM Satiri -pendiri perguruan Silat PSRI Syahbandar- selain sebagai pendiri PSRI Syahbandar pernah pula menduduki ketua I PPS Putera Betawi dan ketua Dewan Pendekar Betawi angkatan awal, yang didirikan pada tanggal 20 Januari 1972.

Secara organisatoris PSRI Syahbandar lahir di Jakarta pada tahun 1952. Embrio perguruan silat ini sebenarnya telah ada 10 tahun sebelumnya ketika TM Satiri masih berkecimpung dalam kancah perang kemerdekaan, namun situasi dan kondisi pada saat itu tidak memungkinkannya untuk mendirikan sebuah perkumpulan silat. Cita-citanya untuk mendirikan perkumpulan pemuda-pemuda Indonesia yang tangguh dan kuat, mendorong Satiri muda berkelana mempelajari ilmu silat. Ia ini memiliki 7 orang guru silat maupun kebatinan dari berbagai daerah, dua diantara guru silatnya yang dapat diketahui adalah Mbah Djajadipura dan Pak Yosis. Dari Mbah Djajadipura, TM Satiri mewarisi sebuah kitab berisi tentang sejarah dan ajaran pencak silat. Anak Betawi satu ini, disamping menguasai hampir seluruh senjata tradisional juga menguasai senjata rahasia jarum yang ditiupkan dari mulut. Suatu keahlian sangat langka yang dapat dijumpai pada saat ini.

Makna Dibalik Nama PSRI Syahbandar

Secara harfiah Ras berarti etnik atau suku bangsa, Aksa yang berasal dari bahasa Arab memiliki makna luhur, dan dihiperboliskan menjadi besar dan kuat, sedangkan Syahbandar adalah pemimpin yang mengatur segala kegiatan di pelabuhan laut. Pengertian harfiah itu oleh TM Satiri dikembangkan menjadi sebuah makna filosofis kedalam silat ini, dimana di dalamnya terdapat unsur-unsur aliran silat yang ada di Tanah Betawi yang terkenal sebagai kota pelabuhan, dimana tempat berkumpulnya beberapa aliran silat tradisional yang ada di Indonesia. Unsur-unsur silat tradisional itu disatukan (oleh Syahbandar) hingga menjadi satu kekuatan silat yang dimiliki oleh bangsa Indonesia secara keseluruhan, oleh karenanya menjadi Persatuan Silat Ras Aksa Indonesia Syahbandar. Kata pencak sengaja tidak dipakai, karena pencak bagi TM Satiri merupakan seni, sedangkan silat adalah murni bela diri.

Orang mungkin mengira pada awalnya, bahwa perguruan silat Betawi ini adalah Sabandar, namun kenyataannya sangatlah berbeda, baik itu filosofi dan karakter gerakan maupun kaedah silat itu sendiri. PSRI Syahbandar merupakan sebuah perguruan silat yang merangkum aliran-aliran silat tradisional yang ada di Tanah Betawi, sedangkan Sabandar merupakan aliran silat tradisional yang dipopulerkan oleh Mamak Kosim di Sabandar, Cianjur. Sekalipun demikian kaedah silat Sabandar, Kari, Madi, dan Cimande menjadi “ruh” di dalam perguruan silat Betawi ini.

Filosofi utama dalam gerakan silat di PSRI Syahbandar adalah “kasih-terima, terima-kasih”, dengan pengertian setiap serangan yang datang akan diterima dengan mendahului serangan balik ke arah yang paling terdekat. Tidak menutup kemungkinan setiap pukulan atau tendangan yang datang akan “diadu” dengan salah satu bagian tubuh. Oleh karenanya unsur kekuatan dan kekerasan tubuh menjadi modal utama buat pesilat PSRI Syahbandar. Metode pelatihan pengerasan tubuh (remuk daging) adalah murni penempaan dari latihan fisik, bukan dari hasil pengolahan pernapasan atau tenaga dalam. Menurut A. Sanusi, sesepuh PPS Putera Betawi dan PS Pusaka Jakarta, PSRI Syahbandar jika digolongkan kedalam 4 aliran utama (Mainstream) silat Betawi termasuk kedalam kelompok “Gerak Kuat”. Menurutnya 4 aliran utama silat Betawi itu adalah; Gerak Cepat, Gerak Kuat, Gerak Teguh dan Gerak Rasa.

Jurus PSRI Syahbandar terdiri dari 13 jurus ditambah 20 tepak pukul. Tak hanya itu, PSRI Syahbandar memiliki rangkaian jurus seperti langkah 3, 4, dan 5, jalan panca, jalan macan, Jalan gunung papak, gelombang 12, dsb. Pada akhirnya dari 20 tepak pukul tersebut diseragamkan menjadi 5 pecahan, yang masing-masingnya memiliki 100 pecahan lagi yang kalau ditotal memiliki 500 pecahan!.

P.S.R.I Syahbandar identik dengan pemecahan benda-benda keras seperti mematahkan batang tebu, kelapa, batu bata dan genteng di kepala, bambu, dll.
Begitu pula halnya ketika diwawancarai mengenai PSRI Syahbandar, semangatnya kembali menyala sambil memperagakan jurus, jalan dan pecahan Syahbandar yang tekenal cukup rumit.

Nafas Gang Toapekong dalam PSRI Syahbandar

pengaruh bela diri Cina (Kuntao) juga merupakan mozaik dalam membentuk “ruh” perguruan silat ini, hal ini dapat dilihat dari gerakan dan nama langkah atau jalan, seperti jalan Cengcorang, Naga Nyebrang dan salam hormat Saowja. Begitupun dengan penggunaan senjata, tampak jelas pengaruh dari senjata beladiri Cina, seperti piauw, teco (trisula), toya dan tombak. Hal ini dimungkinkan dengan lingkungan tempat tinggal TM Satiri sendiri yang dibesarkan di Jalan Laksana Dalam, Gg Toapekong Pasar Baru. Gang Toapekong pada masanya, disamping sebagai kantong imigran Cina, banyak pula dijumpai pendekar-pendekar Kuntao Cina peranakan.

Beberapa murid TM Satiri diantaranya dikenal sebagai organisatoris di lingkungan masyarakat Betawi, seperti TM Chaidir (alm) yang pernah menjabat sebagai Sekjen PPS Putra Betawi tahun 1987, selain itu terdapat peranakan Tionghoa Djien Djien (alm), Musa, Fachruddin Pane, dan tidak ketinggalan Zainul Arifin yang sampai kini eksis mengusung PSRI Syahbandar dan FORKABI.

Perisai Diri

(copas)

Sepanjang tatar Jawa, terutama bagian tengah dan timur serta di pulau tetangga, bali. Terdapat teknik bertarung gaya melayu yang dikenal dengan nama Silat Perisai Diri. Perisai Diri sendiri terdiri dari dua makna, yaitu :
Silat Perisai Diri adalah suatu sistem seni pertarungan yang mengandung unsur rekreasional maupun sportifitas. Unsur pertarungan dari Silat Perisai Diri ditekankan pada penggunaan kata Silat yang merupakan aplikasi dari suatu teknik bertarung.
Perisai Diri berarti suatu sistem pertahanan diri. “Perisai” berarti pelindung dan “Diri” terkait dengan seorang pribadi. Perisai dalam kebudayaan indonesia dikenal sebagai senjata pertahanan diri yang mempunyai arti sebagai simbol baik penyerangan maupun perlindungan para anggota Silat Perisai Diri.
Silat Perisai Diri lebih populer dengan singkatan PD. PD merupakan suatu sistem modern yang menggabungkan logika pertarungan dan teknik-teknik yang diambil dari para pendahulunya. Langkah awal untuk memformulasikan sistem PD dimulai pada tahun 1955 di Yogjakarta, Jawa Tengah. Tapi baru di Surabayalah PD yang diinspirasi dan dipimpin oleh Raden Mas Soebandiman Dirdjoatmodjo (lebih dikenal dengan sebutan Pak De atau Pak Dirdjo) menjadi suatu sistem beladiri yang terorganisasi. Dalam 3 dekade Pak De mempelajari dan mengajarkan PD, sistem ini akhirnya berkembang cukup baik dan menjadi organisasi seni beladiri yang sangat dihormati. Sekarang PD telah dipelajari oleh ratusan ribu anggota di seluruh Indonesia dan memiliki komisariat-komisariat di luar negeri seperti Belanda, Jerman, Prancis, Jepang, Italia, Kanada, Amerika Serikat dan Australia. Selain dipelajari oleh kalangan sipil, PD juga dipelajari oleh Angkatan Bersenjata Indonesia, personel-personel penegak hukum dan lain-lain. Ini dikarenakan kepraktisan dan serbaguna dari sistem PD ini sendiri. Menurut Pak Dirdjo, PD merupakan suatu sistem yang mengkombinasikan berbagai metode pertarungan yang dipilih dari berbagai sumber etnis kebudayaan yang memiliki pengaruh dalam kebudayaan Indonesia setidaknya sejak abad ke 7 Masehi.

SEJARAH RINGKAS PERISAI DIRI

PERISAI DIRI lahir dari perenungan atas langkah perjalanan yang panjang, tumbuh dengan latihan yang tidak pernah berakhir dan besar karena semangat yang diwariskan oleh pendirinya, Raden Mas Soebandiman Dirdjoatmodjo .
Putra Raden Mas Pakoe Soedirdjo ini lahir pada tanggal 8 Januari 1913 didalam lingkungan Keraton Paku Alaman di Yogyakarta. Lingkungan Taman Siswa di sekitarnya tentu saja mengharapkan pemuda kecil ini tumbuh menjadi guru. Namun kenyataannya ia lebih mempunyai tulang yang baik, sehingga baru berumur sembilan tahun saja silat di Keraton Paku Alaman sudah terkuasai dengan baik. Teman-teman selatihannya menjadi tidak segan untuk menganggapnya sebagai pelatih.
Tahun berganti, sang pelatih muda pun sadar kalau dunia silat bukan cuma tembok keraton. Setamat HIK pada umur 16 tahun, Soebandiman meninggalkan Paku Alaman demi menuntut ilmu silat. Dasar anak muda, melangkah hanya berbekal tekad dan betul-betul melangkah dengan berjalan kaki.
Pemuda Soebandiman pun sampai di Jombang, gudang pesantren Jawa Timur ini berfasilitas lengkap. Bapak Hasan Basri didatanginya untuk berguru Silat, sedang ilmu agama dan pengetahuan umum disadapnya dari Pondok Pesantren Tebu Ireng. Untuk menyambung hidupnya dirantau, ia bekerja di pabrik gula Peterongan. Hari-haripun menjadi padat, hidup dirantau memang tidak mudah. Namun nyatanya, semua itu bisa dijalani dengan mulus dan Soebandiman melakoni gemblengan hidup.

Begitu merasa cukup, pemuda ini kembali ke Barat. Solo kotanya, Bapak Sayid Sahab tujuannya, berguru silat tentunya. Untuk memperdalam ilmunya, ia juga mendatangi kakeknya, Jogosurasmo. Soebandiman pun mewarisi ilmu kakeknya yang pakar ilmu kanuragan ini. Semaranglah tujuan berikutnya. Ia berguru kepada bapak Soegito yang beraliran Setia Saudara (SS). Pemuda yang haus pengalaman ini belum puas, maka ia berguru ilmu kanuragan lagi di pondok Randu Ginting, Semarang.
Dari sana, langkah terayun ke Cirebon. Namun ternyata baru sampai di Kuningan, langkahnya terhenti. Daerah ini pada waktu itu memang cukup terkenal untuk di datangi berguru. Kembali Soebandiman berguru silat dan Kanuragan. Kesana kemari berguru silat, jenuhkah ia? Ternyata tidak. Tekad besar untuk menggabungkan dan mengolah ilmu-ilmu yang di pelajarinya semakin kuat dan itu cukup ampuh untuk mengusir rasa bosan yang mungkin timbul. Berpindah-pindah guru baginya berarti mengetahui yang baru dan menambal yang kurang, begitu tekadnya sejak pertama kali pergi merantau. Pengalaman dan gemblengan akhirnya menjadikannya sesosok manusia yang bermental baja dan penuh percaya diri yang didasari dengan niat baik. Maka Tuhan Yang Maha Esa pun berkenan menuntun mencapai cita-citanya. Ia pun mulai meramu ilmu silat ciptaannya sendiri. RM Soebandiman Dirdjoatmojo lalu menetap di Banyumas, tepatnya di Parakan. Silat ciptaannya yang pertama disebar dengan membuka perguruan silat EKA KALBU (EKA). Di tengah kesibukan melatih, bertemulah ia dengan suhu Yap Kie San, seorang pendekar berbangsa Tionghoa yang beraliran Siaw Liem Sie. Bagi RMS Dirdjoatmojo, untuk belajar tidak perlu memandang suku, usia, agama dan bangsa, yang penting ilmu yang dituntut itu berguna. Setelah 14 tahun penuh cobaan dan gemblengan, sampailah puncak latihan silat RMS Dirdjoatmojo kepada suhu Yap Kie San ini.
Sejauh-jauhnya bangau terbang akhirnya ke pelimbahan juga. RMS Dirdjoatmodjo pun kembali ke tanah kelahirannya, Yogyakarta. Ki Hadjar Dewantoro yang masih pak de nya memintanya untuk mengajar silat di Perguruan Taman Siswa. Memenuhi harapan keluarga, RMS Dirdjoatmodjo pun menjadi guru silat. Sekitar tahun 1947, beliau diangkat menjadi pegawai negri pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Seksi Pencak Silat. Dengan misi mengembangkan pencak silat, beliau membuka kursus silat melalui dinas untuk umum. Beliau juga mengajar di organisasi HPPSI serta Himpunan Siswa Budaya.
Pada tahun 1954, RMS Dirdjoatmodjo pindah ke Surabaya, ke kantor Kebudayaan Jawa Timur, Jalan Wijaya Kesuma 53. dikantor inilah beliau dibantu Bp. Imam Ramelan mengadakan kursus pencak silat yang menandai berdirinya KELUARGA SILAT NASIONAL INDONESIA PERISAI DIRI pada tanggal 2 Juli 1955. Teknik silat yang beliau ajarkan adalah gabungan berbagai teknik beladiri yang ada di Indonesia.
Pengalaman sebagai pegawai kantor urusan silat memungkinkannya untuk melakukan hal itu. Dasar ilmu silat yang telah dikeduk berpuluh-puluh tahun, kini tercurah dalam bentuk teknik yang amat sesuai dengan kemampuan anatomi tubuh manusia.
Kursus Perisai Diri yang tadinya Cuma berumur setahun ini mulai berkembang pesat. Namanya pun menjadi Keluarga Silat nasional Indonesia PERISAI DIRI, atau disingkat Kelatnas Indonesia PERISAI DIRI. Banyak kalangan yang menyebutnya dengan Perisai Diri atau bahkan PD saja. Nama PD bagi sebagian besar murid PERISAI DIRI juga sering dianggap sebagai singkatan dari Pak Dirdjo, sebutan akrab bagi sang guru besar tercinta.
Peminat Perisai Diri bukan sekedar pelajar dan mahasiswa, namun meluas ke kalangan pekerja, pegawai negri/swasta sampai militer. Perisai diri melebarkan sayapnya sampai ke Australia , Belanda, Ingris, Jerman dan Austria. Suatu prestasi yang amat membanggakan karena silat Perisai Diri ini mudah dipelajari oleh semua orang, segala usia, tingkat ekonomi dan sosial.
Tetapi manusia tidak pernah menang melawan waktu. Di Surabaya, pada tanggal 9 Mei 1983, RMS Dirdjoatmodjo berpulang menghadap Allah, Tuhan Sang Maha Pencipta Alam Semesta. Tongkat kepelatihan pun beralihn pada murid-murid utamanya, para anggota Dewan Pendekar PERISAI DIRI.
Untuk menghargai jasa-jasa yang telah diberikannya dalam partisipasinya membangun nusa, bangsa dan negara, khususnya dalam hal pembinaan generasi muda di bidang seni beladiri silat, maka pada tahun1986, Pemerintah Republik Indonesia menganugerahkan gelar PENDEKAR PURNA UTAMA untuk guru tercinta ini

TEKNIK DAN TINGKATAN

Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri didirikan oleh Raden Mas Soebandiman Dirdjoatmojo pada tanggal 2 Juli 1955, memiliki ciri-ciri silat: cepat, tepat, tangkas, teratur dan berbudi luhur. Gerakan-gerakannya memperhitungkan segi anatomis tubuh, tidak memperkosa badan serta to the point , sesuai dengan fungsi dan kebutuhan. Teknik Perisai Diri dikelompokkan kedalam teknik-teknik yang diberi nama/istilah binatang dan manusia, diantaranya: Burung Mliwis, Burung Kuntul, Burung Garuda, Harimau, Naga, Satria, Pendeta, Putri, dll. Dengan sifat dan ciri khas tersebut tidaklah berlebihan apabila teknik silat Nasional Perisai Diri disebut teknik silat modern. Disamping itu, pada masing-masing tingkatan selain mempelajari teknik tangan kosong, juga diajarkan permainan senjata seperti pisau, pedang, thoya, ruyung, trisula, dll, dengan maksud agar anggota Perisa Diri mengetahui betul karakter dari masing-masing senjata, sehingga akan mengetahui kelemahan tiap-tiap senjata dan mampu menghadapi lawan yang bersenjata
Sistem Pendidikan Silat Perisai Diri menerapkan sistem yang praktis yaitu dengan pengenalan teknik serta penggunaannya secara langsung sejak awal pendidikan dasar. Pada garis besarnya sistem pendidikan dapat digambarkan sebagai berikut:
-Pengenalan dasar teknik
-Penggunaan teknik
-Peningkatan kemantapan dan refleksi
-Kematangan dan keyakinan
Sebagai seni/ ilmu beladiri Indonesia, selain segi fisik, dalam pendidikannya tidak lepas pula dari pemberian pendidikan mental sebagai unsur paralel yang dibutuhkan dalam membentuk kematangan jiwa dan budi pekerti yang luhur. Pendidikan mental ini juga dimaksudkan sebagai kendali dan pegangan bagi para pesilat Perisai Diri, agar di dalam melaksanakan fungsi hidupnya sebagai umat Tuhan Yang Maha Esa selalu mempunyai rasa kemanusiaan yang tinggi, mendahulukan kepentingan umum, berjiwa besar disertai dengan rasa percaya diri dan berwibawa.
Pada tingkatan tertentu dalam kematangan jiwanya, diberikan latihan-latihan pernafasan yang penerapan lebih lanjutnya di pergunakan dalam:
-Pengerasan badan luar (Gwakang)
-Daya tenaga dalam (Lweekang)
-Meringankan tubuh (Ginkang)

tubuh buang racun di malam hari

(copas)

Ternyata begadang itu memang tidak disarankan. Karena, ada beberapa bagian tubuh yang perlu membuang racun dalam kondisi kita tertidur pulas. Nah, ini tahapan pembuangan racun tubuh di malam hari:

Sebab:
• Malam hari pk 9 – 11: adalah pembuangan zat- zat tidak berguna/beracun (de-toxin) di bagian sistem antibodi (kelenjar getah bening). Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau mendengarkan musik. Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih dalam kondisi yang tidak santai seperti misalnya mencuci piring atau mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan.

• Malam hari pk 11 – dini Hari pk 1: saat proses de-toxin di bagian hati, harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas.

• Dini hari pk 1 – 3: proses de-toxin di bagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur.

• Dini hari pk 3 – 5: de-toxin di bagian paru-paru. Sebab itu akan terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selama durasi waktu ini. Karena proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernafasan, maka tak perlu minum obat batuk agar supaya tidak merintangi proses pembuangan kotoran.

• Pagi pk 5 – 7: de-toxin di bagian usus besar, harus buang air di kamar kecil.

• Pagi pk 7 – 9: waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, harus makan pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pk 6:30. Makan pagi sebelum pk 7:30 sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatannya.

Bagi mereka yang tidak makan pagi harap merubah kebiasaannya ini, bahkan masih lebih baik terlambat makan pagi hingga pk 9-10 daripada tidak makan sama sekali.

Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat tidak berguna. Selain itu, dari tengah malam hingga pukul 4 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah
Sebab itu, tidurlah yang nyenyak dan jangan begadang!!!!